31.6 C
Tangerang
Wednesday, September 18, 2024
HomeTrendingAdanya Dugaan Banyak Korban Dari Pemerasan Dan Pelecehan Seksual Saat Rapid Test...

Adanya Dugaan Banyak Korban Dari Pemerasan Dan Pelecehan Seksual Saat Rapid Test Di Bandara

Cuitan akun bernama @listongs pada tanggal 18 september 2020 kemarin, menyatakan bahwa dirinya di tanggal 13 september 2020 telah mengalami perlakuan yang tidak pantas oleh dirinya saat melakukan Rapid test di bandara Soekarno Hatta. Dirinya yang merencanakan untuk berpergian ke Nias Sumatera Utara dari Jakarta. Sehingga untuk Rapid Test pun Korban berinisial LHI di terminal 3 yang resmi disediakan oleh bandara.

Tidak disangka bahwa perjalanannya di bandara mengalami pemerasan, intimidasi serta tindak asusila. Oknum yang melakukan tindakan seperti ini memiliki inisial EFY. Pelayanan yang seharusnya disediakan untuk para penumpang pesawat supaya para penumpang bisa mendapatkan hasil tes kesehatan yang efektif, malah terjadinya pemalsuan untuk keuntungan pribadi dari pihak oknum tersebut. Rapid test tersedia di terminal 3 dan 2 sampai kedatangan gate 5 .

Pelayanan ini bekerja selama 24 jam untuk melayani penumpang penerbanag dari negara Indonesia. Sampai terungkapnya kejadian kasus pelecehan seksual oleh petugas Rafi teh maka Manager branch bernama hairul Anwar menyatakan pendapat yg tidak ada penutupan sementara untuk layanan rapitest di Bandara Soekarno Hatta karena masih berjalan normal dan tetap mengakomodir pelayanan kepada yang membutuhkan rapid di bandara soekarno-hatta, ”

Tidak Hanya Satu Orang Yang Menjadi Korban Pelayanan Rapid Test Di Bandara

rapid test di bandara

ternyata Direktur Utama PT Kimia Farma diagnostika adil Fadilah mengaku akan membawa kejadian pelecehan dan pemerasan seperti ini ke ranah hukum.

“PT Kimia Farma diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum petugas rapid test di bandara tersebut yang diduga melakukan manipulasi hasil uji rapid test, pemerasan, tindak asusila dan intimidasi, “kata adil. Inisial EFY yang sudah ditetapkan menjadi status tersangka oleh Kepolisian Resort bandara kemarin membuat korban berinisial sangat trauma atas perlakuan dirinya pada kejadian 13 September lalu.

Saat korban mengunggah cuitan di akun twitternya dan Instagramnya sampai akhirnya diketahui banyak sekali korban yang diperlakukan seperti itu “kemarin dari informasi yang saya peroleh unggahan korban, banyak ternyata korban yang lainnya. Ada beberapa orang yang mengalami pemerasan seperti ini dan ada juga yang mengalami pelecehan oleh pelaku ini yang mengaku dokter di bandara itu” kata Nilawati.

Komentar warganet saat mengetahui kicauan tersebut “buah aku kok juga udah transfer ke dia segini, macam-macam ada 1,2 juta” ambil memberikan bukti screenshot. Namun pencabulan atau pelecehan seksual baru terjadi pada korban inisial LHI saja. Banyak sekali permintaan warganet untuk dikuak akan kasus ini sampai selesai karena banyak sekali korban yang tidak hanya satu orang yang mengalaminya.

Banyak sekali dukungan yang memberikan korban semangat dan bersabar, untuk menunggu kasus ini selesai dan pelaku segera ditangkap atas perlakuan nya saat menjadi petugas rapid test di bandara. Walaupun dirinya dihujat karena tidak bisa melawan kejadian tersebut pun bukan dikarenakan dirinya bodoh, tetapi tidak pernah mengalami hal sekeji ini, Ujar warganet Siapa sih yang mau mendapatkan pelayanan seperti ini.? Bahkan dirinya tidak menginginkan untuk melanjutkan perjalanannya ketika dirinya sudah positif.

Most Popular