inajournal.com – Selasa (9/2/2021), Banjir dan tanah longsor di Kebumen Jawa tengah mengakibatkan 3 korban hilang dan tewas. Hujan yang mengguyur Kabupaten Kebumen sejak selasa (9/2/2021) sore hingga malam untuk menyebabkan banjir dan beberapa titik tanah longsor. Lima desa yang yang dilaporkan terendam banjir dengan beberapa titik terjadi longsor hingga ada laporan tiga orang yang hilang karena tertimbun tanah longsor. “Betul, tiga orang tertimbun longsor. Lokasi masih hujan dan rawan. Tim standby lokasi,” kata Kepala BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto saat dihubungi detikcom, Rabu (10/2/2021) pagi.
Pihak BPBD menjelaskan sedikitnya ada lima titik tanah longsor yang terjadi di Desa Kalijering dan Sidototo Kecamatan Padureso. Empat rumah yang dilaporkan rusak dan empat rumah tertimbun longsor. “Akses jalan Desa Kalijering tertutup sepanjang 100 meter, empat rumah tertimbun longsor dan tiga orang masih dalam pencarian,” pungkasnya. Hilangnya 3 orang tersebut sudah berhasil ditemukan dalam kondisi 1 diantaranya dalam keadaan meninggal dunia.
Petugas gabungan langsung menjelaskan identitas ketiga korban tersebut atas nama Jemarun (48), Doniatun (46) dan Tarsinah (60) warga Dukuh Krajan Desa Kalijering, Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen. Pencarian kedua korban selanjutnya masih terus berlangsung dan evakuasi korban yang mengalami kondisi meninggal dunia tersebut terus dilakukan pemeriksaan secara medis di Balai Desa setempat. Laporan tersebut membuat perangkat desa geger dan menurunkan bantuan dengan sesegera mungkin, ditakutkan adanya potensi longsor susulan. Kerusakan dan akses jalan yang tertutup akan segera ditangani.
Dua krabat Tursina Masih Terus Dilakukan Pencarian Akibat Kejadian Longsor Di Kebumen
Ironisnya, 3 orang yang dilaporkan hilang tersebut masih dalam dugaan terseret dan terlempar dari longsoran tanah yang terguyur hujan dengan intensitas deras. Evakuasi yang dilakukan petugas SAR akhirnya berhasil untuk menentukan 1 diantara 3 orang yang hilang pasca longsor. Lima titik lokasi yang terendam dan juga terkena longsor untuk segera dievakuasi secepat mungkin supaya adanya antisipasi yang mengkhawatirkan potensi longsor susulan. Empat rumah yang rusak bersamaan dengan penghuninya tersebut sampai menutup akses jalan menuju Desa Kalijering.
Shyaeful selaku Humas Basarnas Cilacap ini terus melanjutkan pencarian dan menunggu hasil otopsi jenazah Tarsinah(60) yang sudah berhasil dievakuasi tim petugas gabungan. “Korban kemudian dibawa ke balai desa Kalijering untuk diotopsi. Pencarian dilanjutkan untuk dua korban lainnya,” imbuhnya. Pada saat kejadian saksi menceritakan kalau, Tarsinah terlempar dan terseret longsoran sejauh 100 meter dari lokasi rumahnya.
Informasi yang diberitahukan oleh warga setempat kepada Basarnas, tim satu regu diberangkatkan untuk pergi ke lokasi kejadian yang harus dilengkapi perlengkapan seperti Rescue Compartment, Rescue Truck, Rescue Car, Apd Covid 19, Motor Trail, Alkon dan Peralatan Ekstrikasi.”Kami mendapat kabar sekitar pukul 19.00 WIB dan tim BPBD langsung meluncur ke lokasi,” katanya seperti dikutip dari sumber berita Antara. Semua dilakukan dengan sigap dan cepat untuk mengevakuasi lokasi kejadian dengan menyisir seluruh lokasi untuk menemukan 3 korban yang hilang dengan 1 diantaranya yang sudah ditemukan pagi tadi dalam kondisi meninggalkan mengenaskan saat tertimbun longsor.
2 orang yang masih dicari sampai sekarang yaitu Jemarun dan Doniatiun merupakan warga RT01 RW02 Dukuh Krajan Desa Kalijering. Para korban tersebut merupakan satu keluarga yang menjadi korban longsor yang menimpa tempat rumah pada Selasa 9 Februari 2021 Pukul 18.30. Nyoman Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan menjelaskan berhasil telah mengevakuasi Jenazah Tursina ditemukan oleh Tim SAR gabungan Polri pada Rabu 10 Februari 2021 tepatnya pada pukul. 06.30 WIB.
Melansir dari detik.com “Satu dari tiga korban hilang akibat tertimbun longsor ditemukan atas nama Tarsina , Rabu pagi pada pukul 6.30,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidhakarya, Rabu. Dugaan sementara kalau 2 orang lainnya tersebut merupakan korban yang ikut tertimbun juga dari kejadian Longsor di Kebumen. Selain itu, Tanah Longsor yang juga menutup akses jalan menuju Desa Kalijering ini sepanjang 100 meter jauhnya. Penanganannya bencana ini masih terus melibatkan perangkat dan masyarakat desa.