Limfoma atau kanker kelenjar getah bening merupakan sebuah jenis kanker darah yang berawal dari sistem limfatik atau adanya getah bening di dalam tubuh. Jika tidak segera diobati, maka sel kanker limfoma akan menyebar ke lebih dari satu sistem limfatik saja. Bahkan bisa menyebar sampai ke organ lain di dalam tubuh. Itu sebabnya, penderita harus segera mencari pengobatan kanker kelenjar getah bening yang tepat. Dengan begitu, anda juga bisa segera mengobati penyakit yang satu ini dengan cara yang efektif.
Sangat penting bagi penderita untuk mencari tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengobati kanker kelenjar getah bening tersebut. Dengan mengetahui metode pengobatannya, maka penderita bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Sehingga sel kanker tidak cepat menyebar di dalam tubuh. Berikut ini ada beberapa metode pengobatan yang direkomendasikan dokter untuk mengatasi kanker kelenjar getah bening. Langsung saja yuk simak ulasannya berikut ini.
Berbagai Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening Yang Efektif dan Direkomendasikan Dokter
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu cara utama yang bisa anda lakukan untuk mengobati kanker kelenjar getah bening atau limfoma. Kemoterapi ini menggunakan obat yang akan membunuh sel kanker agar tidak membelah. Dimana pasien akan diberikan obat dalam bentuk pil atau dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darah melalui intravena. Pemberian obat ini juga akan dilakukan dalam beberapa siklus dimana banyaknya tergantung pada jenis dan stadium limfoma itu sendiri. Pengobatan kemoterapi untuk penderita limfoma ini bisa diberikan sendiri atau direkomendasikan dengan jenis pengobatan lainnya, seperti terapi target atau radioterapi.
Transplantasi Sumsum Tulang
Pengobatan limfoma selanjutnya adalah dengan cara transplantasi sumsum tulang atau sel induk (stem cell). Prosedur seperti ini akan dilakukan dengan cara mengganti sel induk di sumsum tulang yang sakit dengan sel induk yang sehat. Transplantasi ini pada umumnya dilakukan setelah pasien diberikan obat kemoterapi. Karena, pada saat kemoterapi sel induk yang masih sehat akan ikut rusak bersamaan dengan matinya sel kanker itu sendiri. Sel sumsum tulang sendiri bisa anda dapatkan dari tubuh anda sendiri atau dari orang lain (donor). Jika diambil dari tubuh anda sendiri, sel induk yang sehat akan diambil dan didinginkan sebelum transplantasi ini dijalankan dan kemudian akan dikembalikan kembali ke tubuh anda.
Terapi Target
Pengobatan kanker kelenjar getah bening selanjutnya adalah dengan menggunakan terapi target. Dimana terapi yang satu ini menggunakan obat yang secara spesifik dapat membunuh sel kanker, contohnya adalah limfoma ini. Pengobatan yang satu ini akan bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan cara menggunakan sistem kekebalan tubuh anda sendiri. Obat terapi target yang biasanya diberikan kepada pasien limfoma merupakan golongan obat antibodi monoklonal, seperti rituximab, ofatumumab atau obinutuzumab. Jenis obat lainnya yang dapat bekerja memblokir sinyal sel limfoma, seperti ibrutinib, idelalisib, bortezomib.
Radioterapi
Radioterapi atau terapi radiasi ini dilakukan dengan menggunakan sinar X berenergi tinggi yang berguna untuk menghancurkan sel kanker kelenjar getah bening. Radioterapi ini akan diberikan sendiri atau dikombinasikan dengan kemoterapi seperti sebelumnya. Radioterapi sendiri pada umumnya bisa menyembuhkan kanker getah bening yang berkembang dengan lambat dan masih berada pada stadium awal. Pengobatan ini bisa disesuaikan dengan tipe dan stadium yang pasian sedang alami. Lamanya masa pengobatan juga bisa berlangsung selama beberapa hari atau bahkan sampai berminggu-minggu lamanya.
Kortikosteroid
Pengobatan kanker kelenjar getah bening yang terakhir adalah kortikosteroid. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati limfoma adalah prednisolon, metilprednisolon dan deksametason. Semua obat tersebut biasanya akan diberikan sendiri untuk mengobati jenis limfoma tertentu. Akan tetapi, obat-obatan ini juga akan diberikan sebelum, sesudah atau bersamaan dengan kemoterapi agar bisa meningkatkan efektivitas atau mengurangi efek samping dari kemoterapi. Sehingga, pengobatan kemoterapi yang dibarengi dengan obat-obatan kortikosteroid akan berjalan lebih efektif.