inajournal.com – Berikut ini ada beberapa ciri alami toxic productivity yang perlu kamu ketahui, setiap orang pastinya memiliki kegiatan masing-masing, terlebih lagi saat pandemi seperti ini keinginan kita untuk terus bergerak semakin meningkat ketika dunia berhenti. Produktif sendiri salah mengerjakan sesuatu yang positif untuk satu tujuan dengan pengaturan waktu yang baik, namun tidak selalu tentang sekolah atau pekerjaan, produktif juga bisa dikaitkan dengan aktivitas masing-masing orang. Mungkin kamu melakukan kegiatan yang baik, tapi tahukah kamu kalau produktif ini bisa saja berujung negatif.
Ciri Alami Toxic Productivity Hati-Hati Dengan Hal Ini
- Seakan-akan Selalu Fokus Dengan Pekerjaan
Yang pertama yaitu seakan kamu selalu fokus dengan pekerjaan, tentunya saat mengerjakan sesuatu kamu harus fokus dengan apa yang sedang dikerjakan. Tapi ketika kamu sudah bekerja selama berjam-jam dan memperhatikan setiap detail hingga tidak tahu apa yang harus kamu kerjakan lagi, kadang kita memang akan terus mencari kesalahan pada pekerjaan yang sudah sempurna. Lama kelamaan nantinya kita seakan-akan fokus pada pekerjaan, namun kenyataanya tidak ada perkembangan sama sekali. - Tidak Pernah Puas
Ciri alami toxic productivity yang selanjutnya yaitu merasa tidak pernah puas, sudah mengerjakan dengan semestinya tapi merasa tidak pernah puas? Hal ini merupakan salah satu ciri kalau kamu mengalami productivity, kamu merasa harus melakukan lebih banyak lagi atau lebih baik lagi, padahal kenyataanya hasil yang sudah kamu terima ini sudah sangat baik jika dilihat secara objektif. Hal ini bisa dibilang kamu terobsesi untuk mengembangkan diri, tentunya jika dilakukan berlebihan akan berujung buruk untuk dirimu, daripada terobsesi lebih baik kita perlahan belajar berkembang dengan cara mencintai diri kamu sendiri. Jangan membandingkan diri kamu sendiri dengan orang lain dan kamu harus ingat kalau setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. - Lupa Dengan Kegiatan Lainnya
Yang selanjutnya yaitu lupa dengan kegiatan lainnya, terlalu fokus atau terobsesi tanpa kamu sadari mungkin tidak pernah melihat waktu. Lupa dengan aktivitas sehari-hari lainnya bahkan dari hal yang paling kecil seperti makan, mandi, hingga bersih-bersih rumah, bersosialisasi juga merupakan hal yang paling penting dalam menjalani kehidupan, tidak hanya penting saja, dengan bersosialisasi juga akan membangun relasi dalam kehidupan. Dengan bersosialisasi memiliki pengaruh yang besar untuk kesehatan mental, untuk kamu yang jarang bersosialisasi memiliki resiko mengalami depresi atau kecemasan tanpa hidup sosial. Karena dengan kamu bersosialisasi kamu bisa memiliki banyak teman, banyak cerita dari orang yang akan membuat hidup kamu lebih positif dengan melihat dari pengalaman dan cerita orang lain. - Merasa Bersalah Jika Istirahat
Ciri alami toxic productivity yang selanjutnya yaitu merasa bersalah kalau kamu selalu merasa bersalah jika istirahat. Seperti orang yang lupa waktu, orang yang mengalami toxic productivity ini biasanya akan merasa sulit jika istirahat, mereka tidak ingin waktunya terbuang sia-sia. Padahal wajib kamu ketahui kalau tubuh dan pikiran kita perlu istirahat dan tidak boleh untuk dipaksa agar terus bekerja, kita pastinya butuh memikirkan ulang apa yang sebenarnya sedang kita lakukan, apa tujuan kita melakukan hal tersebut. Apakah tubuh kamu masih mampu jika dipaksa terus, perlu sikap mindfulness ketika kamu ingin melepas pekerjaan, jangan terlalu keras pada diri sendiri, kamu bisa menonton film kesukaan kamu terlebih dahulu atau bahkan bisa tidur agar tubuh kembali fit dan segar. - Memiliki Ekspektasi Yang Tidak Realistis
Keinginan atau target yang terlalu tinggi akan membuat kamu mengalami toxic productivity, mimpi yang terlalu tinggi memang positif, tapi jangan langsung membuat target yang mustahil dicapai dalam waktu dekat ini. Tapi jangan langsung membuat target yang mustahil untuk kamu capai dalam waktu dekat. Kalau seperti ini kamu bisa melakukan semua hal tanpa jeda, sebaiknya lakukan secara bertahap untuk mencapai impianmu, mindfulness juga bisa kamu gunakan dalam kondisi seperti ini. Kamu harus memikirkan kembali ekspektasi yang realistis agar kamu bisa mencapai hal tersebut dengan produktif dan pengaturan waktu yang lebih baik, jadi coba untuk melakukan impian yang realistis dan bisa kamu capai.