Najwa shihab kembali menjadi sorotan publik, sebelumnya beredar video wawancara kursi kosong Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang dilakukan oleh Najwa berbuntut panjang. Namun saat ini Najwa shihab dilaporkan kepada pihak kepolisian, hal tersebut dilaporkan oleh Relawan Jokowi, yang tepatnya Ketua Umum Relawan Jokowi, Silvia Devi Soembarto. Tidak disangka, wawancara bertajuk #MataNajwaMenantiTerawan, tersebut, ternyata mengeluarkan kontroversi dari berbagai pihak.
Ketua umum dari Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto yang mengatakan bahwa awal pihaknya ingin melaporkan Najwa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. “Kami dari Dewan Pers sudah datang diminta surat resmi dan Dewan Pers ingin membalas resmi, saat Dewan Pers sudah membalas resmi, kami ingin kembali ke SPKT ke Siber dan disitulah laporan,” Ungkapnya, menurut Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, pihaknya tersebut yang sebelumnya disarankan untuk berkoordinasi dengan pihak Dewan Pers.
Himpun oleh Akurat.co dari beberapa sumber, untuk itu berikut adalah 5 fakta kasus Najwa Shihab mengenai wawancara kursi kosong Menteri Kesehatan (MenKes) Terawan Agus Putranto.
- Mengundang Menkes Terawan Sudah Berulang Kali
Najwa Shihab yang mana sebelum melakukan wawancara kuri kosong, Najwa sebelumnya sudah melakukan pengiriman undangan-undangan kepada Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, untuk turut hadir ke acara yang di pandu oleh Najwa Shihab, Mata Najwa. Namun, setelah Najwa mengundang berkali-kali Menkes, yang didapatkan malah respons bahwa Menkes tidak bisa hadir. Ada juga tujuan undangan yang sudah diterima oleh Menkes, yang mengajak untuk membahas situasi pandemi virus corona. Maka dari situlah mengapa Najwa membuat video tersebut mengenai undangan Menkes yang tidak pernah hadir.
2. Menyampaikan Sejumlah Pertanyaan Menohok
Dalam unggahan video tersebut, Najwa memberikan beberapa pertanyaan yang menohok dalam kursi kosong yang menunjukkan kepada Menkes Terawan. dalam sejumlah pertanyaan tersebut mengenai masalah respon pemerintah dalam menghadapi situasi pandemi yang sedang terjadi ini. seperti pertanyaan mengapa pandemi di Indonesia terlihat belum terkendali.
“Pak Terawan, hingga saat ini situasi pandemi juga belum terkendali, data dan angka jelas mempertunjukkannya. Di saat negara-negara lain yang sudah berangsur-angsur mampu melonggarkan situasi, pak. Mengapa kita tertinggal?” Ujar Najwa Shihab salah satu dari pertanyaannya tersebut, dalam unggahan video yang beredar.
3. Dilaporkan Oleh Relawan Jokowi Bersatu
Terkait adanya video unggahan tersebut, mengenai wawancara Terawan tersebut, ternyata berbuntut panjang, hingga Najwa Shihab dilaporkan kepada pihak kepolisian. Najwa Shihab diketahui dilaporkan oleh Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto yang melaporkan aksi Najwa kepada Polda Metro Jaya, Selasa (06/10/2020). Barang bukti pelaporan yang mana sudah disiapkan seperti unggahan video ‘#MataNajwaMenantiTerawan,’ itu.
4. Dianggap Perbuatan Cyber-bullying
Unggahan video di ‘#MataNajwaMenantiTerawan,” tersebut, Silvia Devi Soembarto selaku Ketua dari Relawan Jokowi, menilai bahwa wawancara tersebut, melukai hati para relawan Jokowi. Dengan begitulah Najwa Shihab dianggap sebagai tindakan cyber-bullying terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sebagai pejabat negara.
5. Tidak Ingin Ditiduri Oleh Wartawan Lain
Tidak hanya itu saja, Ketua Umum Relawan Jokowi, Silvia Devi Soembarto juga menyampaikan bahwa adanya laporan tersebut, atas didasari alasan lainnya. Terlebih lagi, dirinya mengaku tidak ingin kejadian hal itu diulang kembali, dan ditiru oleh wartawan lainnya.
Namun, hingga saat ini terkait laporan Najwa Shihab yang dianggap Cyber-bullying, belum ada konfirmasi lebih lanjut, dari pihak Najwa Shihab mengenai laporannya tersebut. Bahkan pihak dari Ketua Umum Relawan Jokowi, Silvia mengaku bahwa pihaknya membuat laporan tersebut, tidak diketahui oleh Terawan Agus Putranto. Dirinya malah mengatakan bahwa laporannya atas perbuatannya sendiri, selaku relawan Jokowi.