Inajournal.com – Kanker vagina merupakan salah satu jenis kanker langka dan berbahaya, jenis kanker ini dimulai pada vagina, yaitu saluran otot yang menghubungkan rahim dengan alat kelamin bagian luar kanker vagina sendiri paling sering terjadi pada sel yang melapisi permukaan vagina dari tempat lain di tubuh. Kanker vagina lebih sering terjadi pada perempuan yang berusia di atas 60 tahun dan hampir separuh kasus dari kanker vagina ini terjadi pada usia 70 tahun atau lebih, hanya ada sekitar 15% kasus yang ditemukan pada perempuan usia di bawah 40 tahun. Berikut ini ada beberapa fakta tentang kanker vagina yang perlu diketahui.
Fakta Tentang Kanker Vagina, Perempuan Wajib Tahu Hal Ini!
Penyebab Kanker Vagina
Penyebab kanker vagina sendiri sebenarnya masih belum jelas, namun secara umum kanker ini dimulai saat sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah sel normal menjadi abnormal. Ketika sel-sel sehat tumbuh dan berkembang biak dengan kecepatan tertentu, akhirnya mati pada waktu yang ditentukan, sel kanker akan tumbuh dan berkembang biak di luar kendari dan mereka tidak mati. Sel kanker menyerang jaringan di dekatnya dan bisa saja lepas dari tumor awal untuk menyebarkan ke tempat lain di tubuh, perempuan yang memiliki riwayat human papillomavirus atau HPV lebih mungkin untuk mengembangkan kanker vagina. Perempuan yang sudah terinfeksi virus herpes simpleks juga memiliki resiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker langka yang satu ini, namun faktor resiko yang lebih tinggi lagi ada jika seorang perempuan minum obat diethylstilbestrol ketika sedang hamil antara tahun 1940 dan 1971. Wanita yang ibunya mengkonsumsi obat tersebut akan lebih tinggi memiliki resiko mengembangkan adenokarsinoma sel bening pada vagina atau serviks, dibanding perempuan yang ibunya tidak mengkonsumsi DES.
Tanda Dan Gejala
Fakta tentang kanker vagina yang selanjutnya bisa dilihat dari tanda dan gejala yang dialami oleh perempuan. Pada tahap awal dan lesi prakanker biasanya cenderung tidak menimbulkan gejala yang nyata, kanker vagina sangat sering terdeteksi ketika perempua melakukan pemeriksaan secara rutin. Kanker vagina stadium lanjut cenderung menimbulkan gejala yang terlihat, salah satu gejala kanker vagina yang paling umum yaitu pendarahan vagina yang tidak normal setelah berhubungan seksual. Hal ini merupakan salah satu gejala pertama yang harus diperhatikan, tidak hanya itu saja namun perempuan juga harus mencari bantuan medis jika mengalami pendarahan vagina setelah menopause. Gejala lain dari kanker vagina sendiri seperti keputihan abnormal, massa di vagina, kesulitan atau nyeri saat buang air kecil, nyeri setelah berhubungan seks, sembelit, nyeri panggul, nyeri pada bagian belakang kaki, kaki bengkak.
Pengobatan
Setelah kanker vagina terdiagnosis, dokter akan memberikan perawatab yang sesuai dengan kesehatan dan riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan, luasnya penyankit, toleransi pasien apda pengobatan dan prosedur atau terapi tertenti, serta haarapan untuk perjalanan penyakit tersebut. Secara umum ada tiga jenis perawatan yang tersedia untuk pasien dengan kondisi kanker atau prakanker vagina termasuk:
–Â Â Â Â Â Operasi
- Operasi laser untuk mengangkat kanker, termasuk loop electroexcision procedure.
- Eksisi lokal untuk mengangkat kanker.
- Vaginektomi untuk mengangkat seluruh atau sebagian vagina.
- Histerektomi total.
–Â Â Â Â Â Terapi radiasi: Penggunaan sinar-X, sinar gamma, dan paartikel bermuatan untuk melawa kanker.
–Â Â Â Â Â Kemoterapi : Penggunakan obat anti kanker yang dapat membunuh sel kanker.
Prognosis untuk perempuan yang menderita kanker vagina tergantu pada stadium ketika paseian terdiagnosis, kanker vagina sendiri pada tahap awal sering sekali berhasil diobati dan pasien mampu bertahan hidup sepenuhnya.
Pencegahan
Fakta tentang kanker vagina yang selanjutnya yaitu pencegahan, cara terbaik untuk menurunkan resiko kanker vagina yaitu dengan mencegah infeksi HPV yang menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks. Para peneliti percaya kalau adanya kemungkinan hubungan antara kanker vagina dengan HPV, tidak hanya itu saja, beberapa langkah di bawah ini juga bisa kamu terapkan untuk mencegah terjadinya kanker vagina:
–Â Â Â Â Â Menjalani Pap smear rutin untuk menemukan dan mengobati vaginal intraepithelial neoplasia.
–Â Â Â Â Â Berhenti merokok atau jangan memulainya.
–Â Â Â Â Â Mendapatkan vaksin HPV untuk melindungi dari infeksi baru dengan virus (vaksin tidak dapat mengobati orang yang sudah memiliki HPV.
–Â Â Â Â Â Menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya selama melakukan aktivitas seksual untuk menghindari tertular virus HPV.