Inajournal.com – Berikut ini ada beberapa fakta tentang sunat yang penting untuk kamu ketahui, praktik sunat umumnya dilakukan pada laki-laki di berbagai belahan dunia. Lebih dari sekedar ritual atau tradisi, sunat atau khitan ini memang membawa manfaat untuk kesehatan, tidak hanya sekedar untuk menjaga kebersihan saja. Seorang dokter yaitu Dr. dr. Tubagus Odih R Wahid, MKM, SpBA(K)Dig menjelaskan beberapa fakta mengenai sunat yang wajib diketahui. Mungkin sebagian pria ada yang belum melakukan sunat, wajib mengetahui fakta ini, sunat juga boleh dilakukan di segala usia.
Fakta Tentang Sunat Yang Wajib Diketahui Para Cowok
- Pengertian Sunat
Sunat merupakan prosedur melepaskan kulit atau kulit yang menyelubungi ujung penis, ada dua teknik untuk sunat yaitu teknik sirkumsisi atau memotong melingkar dan teknik dorsumsisi yang memotong bagian punggung penis saja. Teknik dorsumsisi dikatakan sebagai teknik tradisional, sedangkan teknik sirkumsisi yaitu direkomendasikan dalam ranah medis. Sirkumsisi ini akan menghilangkan kepala bagian luar yang mengekspos kepala penis. - Perkembangan Alat Sunat
Fakta tentang sunat yang selanjutnya dijelaskan oleh Dr. Odih kalau teknik sunat berhubungan dengan kemajuan alat operasi. Dahulunya teknik sunat di Indonesia menggunakan alat kayu yang tajam, lalu beralih ke pisau, setelah itu menggunakan hunting, clamp hingga laser yang lebih modern. “Semua alat tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu memotong secara melingkar kulit kelamin, namun setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri tentunya. Saya sendiri ketika mengkombinasi alat-alat tersebut, setelah dipotong menggunakan gunting, lalu saya lanjutnya dengan laser atau electro cutter, ia akan memotong sekaligus menghentikan darah sehingga jadi lebih cepat kering” ucap Dr. Odih menjelaskan. - Tidak Ada Pantangan Khusus Untuk Sunat
Ada beberapa prosedur medis yang memiliki pantangan tersendiri agar pasiennya bisa sembuh atau pulih lebih cepat. Sebenarnya pada prosedur sunat sendiri tidak ada pantangan spesifik, pseian dapat langsung menggunakan celana setelah disunat, Dr. Odih juga mengatakan tidak ada pantangan secara aktivitas. Bagi paseian yang mengalami nyeri, iti biasa diatasi dengan minum obat pereda nyeri, hanya ada satu catatan penting dari Dr. Odih yaitu jangan sampai penis terendam air ketika baru selesai disunat. “Kalau anak-anak, jangan bermain rendam-rendaman air dahulu, kalau keciprakan air misalnya setelah buang air kecil itu tidak masalah, hal ini pentingagar penyembuhan secara sel juga bagus” jelasnya. - Sunat Menghindari Penyakit
Fakta tentang sunat yang selanjutnya yaitu sunat selain untuk kebersihan juga untuk menghindari penyakit seperti kanker. Alasan utama sunat memang bukan untuk menjaga kebersihan penis saja, namun juga menjaga kesehatan. Penis yang tidak disunat memiliki kulup, di balik kulup ini terdapat banyak kotoran yang menempel misalnya sisa air kencing dan hal lain, kotoran yang menempel di balik kulit ini memang bisa dibersihkan namun membutuhkan usaha lebih. Bedanya dengan yang disunat, membersihkannya lebih mudah “alasan yang kedua yaitu kulit kelamin itu ada kelenjar yang namanya lison dan menghasuilkan smegma, menurut beberapa penelitian smegma ini diprediksi menjadi pemicu tumor pada penis” ucap Dr. Odih. - Sunat Lebih Baik Untuk Urusan Seks
Yang selanjutnya dokter Odih juga menjelaskan kalau sunat juga bisa membantu aktivitas seksual menjadi lebih baik. Pasangan dapat terhindar dari penyakit dari kotroan di kulup penis yang tidak disunat, menurut sebuah jurnal sunat tidak memiliki efek samping pada fungsi seksual. Selain itu tidak ada juga efek samping pada sensasi seksual, hingga kenikmatan dalam berhubungan seks. - Sunat Tetap Harus Memperhatikan Kondisi Medis
Fakta tentang sunat yang selanjutnya yaitu sunat juga harus memperhatikan kondisi medis. Ada beberapa catatan tambahan dari dokter Odih mengenai sunat, yang pertama dan harus diketahui yaitu apakah seseorang layak disunat atau tidak, “beberapa orang ada yang mendapatkan kontraindiksi tidak boleh disunat dan umumnya ini diketahui sang dokter” ucapnya. Kontraindikasi ini sen diri meliputi penyakit seperti diabetes dan yang lainnya, seseorang harus disunat jika dokter melilhat adanya indikasi fimosis yang merupakan kondisi kulit kelamin lengket, saat lengket resiko radang dan infeksi biasanya meningkat. Fimosis ini juga ada levelnya, mana yang harus disunat dan mana yang cukup dilepas terlebih dahulu.