Diduga adanya kejadian gerbong kereta jalan sendiri di stasiun Malang Kota Baru dengan stasiun Malang Kota Lama, tujuh gerbong KA meluncur sendiri ini memiliki selisih 15 meter dari permukaan laut (mdpl). “Ini gerbong KA Gajayana, terlepas ketika akan disambungkan dengan lokomotif di stasiun Malang Kota Baru, kemarin sore. Kemudian gerbong jalan sendiri, karena jalur rel lebih menurun ke stasiun Malang Kota Lama,” ujar salah satu petugas ditemui di lokasi.
Dua gerbong yang meluncur merupakan gerbong pembangkit rangkaian kereta api yang memerlukan proses evakuasi selama 24 jam yaitu gerbong kereta nomor K1 01706, pada hari rabu (18/11) pukul 18.15 WIB, dengan satu gerbong lainnya dengan kereta nomor K1 01701 yang berhasil evakuasi hari kamis pagi (19/11) kemarin. Pasca penataran berangkat dari stasiun Malang Kota Baru menuju Blitar. Untung saja kejadian yang sempat terjadi pada tahun 2011 lalu, adanya liam gerbong yang meluncur sendiri dengan menewaskan 1 orang dan menabrak rumah warga.
Penyebab lainnya masih dalam proses penyelidikan, butuh 24 jam untuk mengevakuasi gerbong kereta yang anjlok. Manager Humasda PT KAI Daop 8 Surabaya yaitu Suprapto menuturkan tim yang telah berhasil mengevakuasi semua gerbong pada kejadian itu semua. Sempat mengalami kesulitan dalam mengevakuasi satu diantaranya namun semua berjalan lancar untuk evakuasi selama 24 jam tersebut.
Gerbong Kereta Jalan Sendiri Di Stasiun Malang Hampir Mencelakai Pekerja Proyek Perbaikan Rel
Semua gerbong kereta jalan sendiri yang terjadi pada kamis (19/11) kemarin sudah sukses untuk dilakukan evakuasi selama 24 jam menggunakan alat berat, hingga bantuan puluhan para teknisi. “Semua gerbong sudah berhasil dievakuasi semua,” tegas Suprapto kepada detikcom, Kamis (19/11/2020). Crane dan melibatkan 60 personel tenaga teknisi evakuasi dan adanya 20 personil tenaga teknis jalan rel kereta api.
Perbaikan jalur kereta sepanjang 100 meter yang berada di jalur 2 stasiun Malang Kota Lama sudah ditangani oleh teknisi Kereta Api. Upaya para teknisi untuk terus mengevakuasi gerbong supaya bisa berjalan kembali seperti semula dan tidak adanya keterlambatan dalam beroperasi. “Kami terus berupaya agar seluruh jalur di stasiun Malang Kotalama bisa kembali pada kondisi normal,” imbuhnya. Penggunaan Crane dari solo pun digunakan untuk membantu para teknisi yang mencoba dan berupaya memperbaiki gerbong dan jalur kereta yang anjlok.
Alat berat digunakan sempat ada kendala untuk mengevaluasi dari salah satu gerbong tersebut. Dugaan terhadap gerbong yang meluncur sendiri karena belum terkunci dan terlepas, rangkaian 7 gerbong kereta api dengan satu gerong yang masih dievakuasi karena kesulitan ketika tidak menggunakan alat berat. Ternyata kejadian ini hampir mencelakai para pekerja proyek perbaikan rel jalur 2 di stasiun Malang Kota Lama dari stasiun Malang Kota Baru.
Kakek yang sedang sibuk momong cucunya di rumah lantai duanya tersebut, sudah melihat dari arah kejauhan adanya gerbong yang meluncur. Melihat itu, Slamet langsung bangkit dan berteriak ke pekerja yang tengah sibuk memperbaiki jalur rel 2 agar berlari menyelamatkan diri. “Saya teriak, awas ! Minggir, ada kereta larat (Berjalan sendiri),” ucap Slamet saat ditemui di rumahnya Jalan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Kamis (19/11/2020) siang. Para pekerja proyek yang berjumlah sebanyak 50 orang tersebut diselamatkan dengan teriakan sang kakek yang bernama Slamet. Teriakannya menyadarkan para pekerja sehingga membubarkan usai adanya suara tabrakan alat berat dengan gerbong yang meluncur tersebut.