31.6 C
Tangerang
Friday, April 19, 2024
HomeTrendingHasil Autopsi Ulang Brigadir J Selesai, Motif Pembunuhan Terkuak!

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Selesai, Motif Pembunuhan Terkuak!

Inajournal.com – Setelah sebelumnya ditemukan kejanggalan dalam autopsi kasus pembunuhan Brigadir J dan sampai akhirnya dilakukan dilakukan autopsi ulang. Persatuan Dokter Forensik Indonesia mengumumkan hasil autopsi Brigadir J, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pengumuman akan disampaikan langsung oleh ketua tim dokter forensik gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto. “Ya hasil autopsi ulang Brigadir J akan diumumkan hari ini dari PDFI dr. Ade akan menyampaikan hal tersebut.” ucap Dedi. Disamping itu Ade Firmansyah menjelaskan pihaknya akan menemui penyidik tim khusus di Bareskrim pukul 13.00 WIB.

Setelah itu PDFI bersama dengan penyidik akan menyampaikan hasil autopsi ulang Brigadir J. “Siang ini jam 13 kami akan ke Bareskrim untuk memberikan hasilnya, insyaallah akan ada konpres disana tapi waktunya akan menyesuaikan setelah kami bertemu dengan penyidik” ucap Ade. Ekshumasi dan autopsi ulang ini dilakukan sesuai dengan permintaan keluarga dari Brigadir J di Jambi, mereka menolak hasil autopsi pertama yang sempat dilakukan pada tanggal 8 Juli 2022 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Disamping itu Guru Besar Ilmu Kedokteran FOrensik Universitas Indonesia Herkutanto berkomentar mengenai autopsi.

Beliau mengatakan hasil autopsi Brigadir J yang berjarak 20 hari dari autopsi pertama tetap bisa memberikan petunjuk baru mengenai penyebab tewasnya Brigadir J. Asal kata Herkutanto, jenazah telah diawetkan dengan menggunakan formalin. “Ini adalah keuntungan besar jika jenazah sudah diberikan formalin, adanya pemberian formalin tadi akan mempreservasi jaringan pada jenazah sehingga luka-lukanya masih dapat terdeteksi” ucap Herkutanto. Kemudian ia juga menjelaskan autopsi merupakan bagian dari pencarian bukti dengan menggunakan opini dokter forensik.

Hasil-Autopsi-Brigadir-J

Jika nanti hasil dari autopsi ulang yang dilakukan di RSUD Muaro Jambi berbeda, maka hal tersebut signifikan untuk menentukan arah penyidikan yang berbeda. Begitu juga kesimpulan mengenai penyebab dari kematian Brigadir J yang berbeda, “Mungkin tersangka juga bisa saja berbeda, itu konsekuensinya” ucap Herkutanto. Pernyataan tersebut juga sempat disampaikan oleh eks Kabareskrim Komjen Pol Susno Duaji, ia menyebutkan hasil autopsi yang berbeda di Jambi secara otomatis akan mengarahkan penyidikan ke arah yang berbeda juga. “Selama ini kan berdasarkan keterangan polisi, Brigadir J itu meninggal karena aksi tembak-menembak seperti koboi”.

“Jika hasil autopsi ulang nanti mengatakan ada luka lain selain luka tembak, ini artinya ada apa-apa. Nah ada apanya, apakah luka lain selain luka tempat itu yang jadi penyebab kematian dia, maka orang itu mati dulu baru ditembak, begitu kan logikanya?” ucap Susno di Jakarta pada Selasa Kemarin. Terlebih lagi setelah ini, ucapnya lagi, Bharada E disebut membela diri sehingga ia menembak Brigadir J hingga tewas. Namun Susno tidak ingin mendahului penyidikan yang dilakukan oleh dokter forensik di Jambi. Ia juga menilai langkah yang dilakukan oleh tim khusus bentukan Kapolri dengan melakukan ekshumasi sudah tepat.

Karena jika proses penggalian makam dan autopsi ditunda lagi maka akan semakin sulit mencari petunjuk dari kematian Brigadir J, sebab seiring berjalannya waktu, jenazah akan mengalami pembusukan. Disamping kabar hasil autopsi Brigadir J yang akan diumumkan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menjelaskan mengenai motif pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang disebut sangat sensitif dan hanya orang dewasa saja yang boleh mendengarkannya. Pernyataan tersebut ia lontarkan ketika ada seorang jurnalis yang bertanya padanya mengenai motif pembunuhannya.

Menurut dia, sebaiknya terkait motif dijelaskan penyidik kepolisian saja, karena dari informasi yang ia dengar motif pembunuhan tersebut mulai dari pelecehan seksual hingga upaya pemerkosaan. “Katanya karena ada pelecehan, pelecehan , maaf ya apakah itu buka baju atau menunjukan barang tertentu atau bagaimana bentuk pelecehannya. Itu hanya boleh didengar oleh orang dewasa” ucap Mahfud yang hadir sebagai kapasitasnya Ketua Kompolnas ketika sedang melakukan rapat di Komisi III DPR. Kemudian, laporan kedua yang pernah dilaporkan pihak Sambo yaitu adanya upaya pemerkosaan.

“Masa saya harus menjelaskan bagaimana cara pemerkosaanya, tanya ke polisi dong dan saya yakin itu pasti akan dibuka oleh polisi. Saya sudah koordinasi dan meminta agar dibuka saja, jangan ada yang ditutupi” ucap Mahfud atas hasil autopsi kasus pembunuhan Brigadir J. Dalam rapat tersebut, Mahfud menjelaskan tupoksi Kompolnas yaitu sebagai pengawas eksternal Polri. Ia pun sudah menjelaskan kepada Kapolri, alih-alih menjadi musuh, justru dirinya mengajak kepolisian bekerja sama. “Kalau kami punya masukan dan keluhan dari Kompolnas, maka akan kamu sampaikan, oleh karena itu kami menempatkan diri sebagai mita” ucapnya. Itulah ulasan mengenai hasil autopsi Brigadir J.

Most Popular