31.6 C
Tangerang
Friday, April 19, 2024
HomeTrendingIni Dia Bukti Komitmen Grab Indonesia Terhadap UMKM Indonesia

Ini Dia Bukti Komitmen Grab Indonesia Terhadap UMKM Indonesia

Kisah-kisah miris yang ada saat ini pun nantinya akan selalu datang dari pelaku usaha kecil, mikro, ultra mikro yang tidak lagi mampu untuk terus bertahan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi selama masa pandemi. Oleh karena itulah kami akan memberikan fakta mengenai bukti komitmen Grab Indonesia kepada pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebut bahwasanya ada sekitar kurang lebih 30 juta pengusaha harus gulung tikar karena masa berat seperti saat ini.

Padahal sampai saat ini pun masih banyak ekonomi daerah justru bisa semarak karena adanya kehadiran dari seluruh usaha kecil ini. Contohnya yakni untuk daerah yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut data Badan Pusat Statistik Banyuwangi, ada sekitar kurang lebih 1.298 toko kelontong dan 637 yang merupakan kedai makanan. Usaha Mikro, Kecil, hingga usaha Menengah (UMKM) seperti itulah yang merupakan sebuah dampak untuk seluruh masyarakat kena dampak pandemi paling keras dan amat butuh bantuan dari pihak pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia pun hingga saat ini pun memang telah berhasil untuk merancang program bantuan sosial kepada para pelaku usaha, terutama yang berskala ultra mikro (pendapatan dalam kurun waktu per tahun yakni sekitar Rp50.000.000), agar mereka dapat bertahan hidup. Akan tetapi, untuk mereka bisa memperoleh bantuan secara langsung tersebut ada beberapa persyaratan administrasi dan sistem yang cukup rumit untuk kita saat ini bisa menjalankan para pedagang kecil di daerah.

Penyebab utama yakni adalah belum meratanya tingkat literasi ekonomi yang ada saat era digital seperti saat ini untuk seluruh pelaku usaha kecil dan menengah di berbagai tingkat daerah. Banyak juga diantaranya pedagang yang bahkan tidak mempunyai akun yang memadai di bank, tidak melakukan transaksi secara online, dan tidak akrab dengan sistem jual-beli yang dilakukan secara daring. Masalah tidak berhenti di sana untuk saat ini. Ketersediaan infrastruktur untuk berdagang secara daring juga merupakan bentuk tantangan tersendiri untuk para pelaku usaha UMKM yang ada di daerah.

Infrastruktur yang dimaksud di sini adalah, contohnya, mulai dari tower sinyal sampai pada kepemilikan ponsel yang dimiliki oleh para pelaku usaha. Marwan Jafar, Menteri Desa, Transmigrasi, dan Pembangunan Daerah Tertinggal periode 2014-2017 yang saat ini dirinya aktif sebagai anggota komisi VI DPR dan dirinya menyatakan bahwa untuk jangka waktu seperti saat ini negara betul-betul memerlukan para penggerak dari kalangan swasta, yang berani ikut serta untuk bertanggung jawab dan berkomitmen dalam memajukan UMKM dan mampu untuk membimbing mereka dalam digitalisasi ekonomi yang ada saat ini.

Bukti Komitmen Grab Indonesia

Ia menegaskan dalam hal ini juga perlu sebuah proses yang bisa untuk menjadi pendampingan intensif terhadap para pelaku usaha untuk bisa memastikan sampai saat ini bahwasanya mereka dapat dengan mudah untuk mengembangkan bisnis secara digital. Menurut Marwan, mustahil sekali jika hanya pemerintah yang sampai saat ini ikut campur tangan dalam menggerakkan UMKM di seluruh negeri ini. Satu hal yang perlu diingat, UMKM merupakan salah satu sektor bisnis yang diperkirakan dapat membantu untuk menaikkan Produk Domestik Bruto Indonesia menjadi Rp2.432 triliun pada 2024, dengan catatan seluruh pelakunya telah akrab dengan sistem digital.

Oleh karena itulah keberlangsungannya layak untuk bisa terus diperjuangkan.­­ Kolaborasi dengan Pemerintah Banyuwangi Grab, perusahaan ride hailing terkemuka di Asia Tenggara yang aplikasinya telah diunduh lebih dari 205 juta kali, tanggap dengan adanya situasi yang begitu menantang seperti saat ini di tengah pandemi ini. Dengan gesitnya, mereka pun turun tangan untuk bisa membantu memajukan UMKM di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Pada akhir bulan November yang lalu, aksi turun tangan tersebut pun juga telah dimulai dari Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengungkapkan bahwa ada sekitar 1.298 toko kelontong dan 637 kedai makanan yang ada di wilayahnya. Grab Indonesia berfokus untuk ikut serta dalam membina para pelaku usaha dalam dua sektor di atas melalui dua program kerjasama. Program kerjasama pertama merupakan bentuk dari dukungan untuk UMKM dalam bentuk pembinaan generasi muda, penguatan UMKM, serta pada penggunaan layanan Grab pada portal bela pengadaan (Sustainable Economy Co-Creation).

Di sini, Grab pun juga akan ikut serta dalam melakukan kerjasama yang baik dengan pihak pemerintah Banyuwangi untuk melakukan yang terbaik sehingga pemerintah pun dapat terus melakukan berbagai macam jenis pelatihan supaya para pemilik UMKM bisa untuk semakin familiar dengan platform digital yang ada sampai saat ini. Alhasil hal ini juga nantinya bisa membantu anda dalam mempermudah akses untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan UMKM di Indonesia.

Selain itu, kepada para pelaku usaha pun juga mereka akan dibekali oleh ilmu yang bisa untuk membantu mereka dalam memotivasi pelaku UMKM untuk mengembangkan atau mengeksplorasi berbagai macam usahanya. Program kedua yakni dukungan untuk bisa melakukan aktivitas pariwisata. Dalam program ini, bukti komitmen Grab Indonesia akan memberi dukungan untuk seluruh sektor pariwisata Banyuwangi dengan mengintegrasikan layanan transportasi dan juga layanan e-ticketing dari berbagai macam bentuk destinasi wisata yang ada di Banyuwangi dalam aplikasi Grab yang ada pada ponsel.

Most Popular