31.6 C
Tangerang
Friday, March 29, 2024
HomeTrendingKemenangan Gibran Di Solo Terkuak, Mengungkap Hasil DPT 46 Persen

Kemenangan Gibran Di Solo Terkuak, Mengungkap Hasil DPT 46 Persen

Berdasarkan sejumlah data dari rekapitulasi akhir yang telah diungkapkan oleh DPT Solo, rupanya kemenangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020 telah terkuak. Atas kemenangan tersebut, telah dibuktikan dengan keunggulan sebesar 83,13 persen suara dibandingkan lawannya, yakni Bagyo Wahyono-Fx Supardjo (Bajo) di Solo. Namun, jika dilihat secara detail atas hasil Pilkada yang telah diselenggarakan, total ada 46 persen daftar pemilih tetap atau DTP yang tidak kunjung memberikan suara kepada tim Gibran.

Selaku Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, yakni Putut Gunawan, telah melakukan konfirmasi mengenai data rekapitulasi internal yang telah dinyatakan final yang telah kami lansir dari sumber Tirto.id, pada Jumat, 11 Desember 2020. Data yang telah dikuak oleh Putut Gunawan secara langsung menunjukkan total DPT dan DPT tambahan sebanyak 419.347, sehingga lebih banyak jumlah 1.140 dari DPT yang telah ditetapkan atas aturan Pilkada Komisi Pemilihan Umum di Kota Solo. Dari 419.347 kasus DPT, yang hadir hanyalah 295.041 dan 71 tidak hadir ke tempat pemungutan suara untuk melakukan pencoblosan, namun tetap menggunakan hak pilih di tempat lain.

Sehingga sudah ada total 295.112 atau sekitar 70 persen orang yang telah menggunakan hak suaranya, dan sudah terdapat 123.306 kasus DPT yang tidak melakukan pemilihan terhadap Gibran maupun Bajo. Masih dari data hasil rekapitulasi atas Pilkada yang dilakukan di Kota Solo, rupanya data akhir yang telah dikonfirmasikan oleh Putut, pasangan dari Gibran telah memperoleh suara sebanyak 225.326 atau sekitar 83,13 persen, sedangkan untuk pihak Bajo telah memperoleh hasil suara sebanyak 36.298 suara atau sekitar 13,87 persen yang telah disahkan.

Dengan demikian, maka jumlah suara yang telah dipakai dan kurangi dari jumlah suara yang telah disahkan, maka ada 33.488 suara yang tidak sah. Total DPT yang memutuskan untuk tidak mendukung Gibran, yakni jika telah dihitung dari suara yang tidak sah ditambah lagi dengan suara dari dukungan Bajo, dan jumlah DPT yang tidak menggunakan hak pilihnya untuk menentukan Walikota Solo, terdapat 193.092 suara. Itu artinya sudah setara dengan 46 persen kasus DPT yang memutuskan untuk tidak memilih Gibran. Sedangkan untuk kasus DPT pada bajo hanya sekitar 54 persen saja.

Kemenangan Gibran

Selaku Ketua Paguyuban Warga Solo Peduli Pemilu, yakni Johan Syafaat Mahanani, telah mengatakan bahwasanya angka yang telah didapatkan Gibran ini bukanlah hal yang lumrah. Sebab, Kota Solo merupakan hasil basis dari partai PDIP, yakni partai yang telah mengusung Gibran-Teguh. Terlebih lagi jika Gibran adalah putra dari sang Presiden Republik Indonesia, yakni Joko Widodo yang juga telah didukung oleh seluruh partai parlemen maupun partai non parlemen, kecuali partai PKS.

“Padahal ini adalah basis kandangnya partai PDIP Pak Jokowi, PDIP mayoritas di wilayah Solo dan disokong oleh sejumlah partai-partai yang koalisi untuk Pak Jokowi, tapi ternyata hanya mendapatkan 54 persen dari total DPT. Ini pertaruhan namanya, Pak Jokowi,” ungkap Johan. Dengan angka 54 persen dari total kasus DPT yang telah diperoleh Gibran, maka menurut Johan bahwasanya kemenangan Gibran yang tidak sesuai dan seimbang atas kasus DPT akan memiliki pekerjaan yang berat, yakni harus membuktikan sejumlah kinerja yang telah dijanjikannya kepada sejumlah masyarakat untuk meyakinkan kembali 46 persen DPT yang tidak kunjung memilihnya.

Selaku Direktur Program Prospek Research Center, yakni Nunik Nurhayati, pun telah mencoba mengungkapkan hal yang sama. Semakin menurunnya tingkat atas partisipasi dari masyarakat terhadap Pilkada, maka juga akan menurunkan tingkat dari legitimasi kemenangan bagi satu calon pemimpin daerah. “Maka akan tergantung dengan bagaimana kedepan pasangan yang bisa menang dan memiliki cara terobosan untuk membuktikan legitimasi dan meningkatkan kembali partisipasi politik masyarakat dan semua kalangan,” kata Nunik yang telah kami lansir dari sumber Tirto.id, pada Kamis, 10 Desember 2020.

Rendahnya angka partisipasi masyarakat terhadap Pilkada yang telah terjadi di Kota Solo di tahun 2020 ini sebetulnya telah diprediksi dari awal oleh Nunik. Gibran dan Teguh yang telah merespons adanya kemenangan yang tidak seimbang dengan kasus DPT, rupanya telah memberikan pernyataan resmi ke sejumlah wartawan, pada Rabu, 9 Desember 2020. Dalam pernyataan resmi yang telah dilontarkannya melalui siaran kanal YouTube, mereka mengaku bahwa hasil atas kemenangan Gibran dan perolehan suara serta partisipasi dari masyarakat tidaklah sesuai dengan target. Sehingga, Gibran dan Teguh mengaku akan bekerja dengan sangat keras dan membuktikan serta mewujudkan segala perjanjian untuk memperoleh suara sesuai dengan target.

Most Popular