inajournal.com – Di Awal pandemi seperti pada masa pandemi, masker medis ini sempat langka sehingga pemerintah pun kan menyarankan untuk kita bisa menggunakan masker kain. Penggunaan masker medis ini hanya akan diperuntukan untuk tenaga kesehatan harus berinteraksi langsung dengan para pasien corona. Riset membuktikan bahwasanya masker ini bisa membuktikan bahwa masker yang menggunakan kain katun sintesis mempunyai efektivitas sebesar 74 persen. Sedangkan masker yang menggunakan kain katun alami mempunyai efektivitas sebesar 69 persen. namun dibalik itu semua kalian harus tahu kesalahan sepele pakai masker yang sering dilakukan oleh kitan dan tanpa kita sadari sebenarnya hal itu dilarang.
Masker saat ini menjadi barang yang wajib dimiliki dan digunakan saat berpergian pada masa pandemi ini. Selalu menggunakan masker bukanlah hal yang mudah. Jika biasanya kita bisa bernapas dengan bebas, masker membuat kita lebih sulit melakukannya. Selain itu, berbicara dan berpenampilan pun juga sedikit banyak terhalang dengan penggunaan masker. Baca juga: Pakai Masker Bikin Sakit Tenggorokan, Begini Cara Mengatasinya Meski begitu, penggunaan masker akan melindungi diri Anda dan orang lain dari infeksi Covid-19.
Terlebih lagi, virus yang masih banyak menyimpan misteri ini sering tidak memberikan gejala sehingga orang mungkin saja lengah dengan tidak mengikuti protokol kesehatan dengan tepat. Memang menggunakan masker setiap saat mungkin akan terasa merepotkan. Tak jarang orang tanpa sengaja melakukan kesalahan-kesalahan kecil dalam menggunakan masker. Padahal, penggunaan masker dengan kurang tepat justru dapat membahayakan diri Anda sendiri dan orang lain. Berikut beberapa kesalahan penggunaan masker yang paling umum terjadi.Â
Kesalahan Sepele Pakai Masker Yang Sering Terjadi
Gunakanlah masker yang terbukti menjadi cara yang paling efektif dalam mencegah terjadinya penularan virus corona. masker juga bisa menahan cipratan cairan yang keluar dari saluran pernafasan (droplet) yang tidak sengaja bisa menyebar pada saat seseorang tengah berbicara, bersin, hingga batuk. Dilaur masalah tersebut anda bisa saja memahami bagaimana manfaat untuk mencegah adanya penyebaran droplet mengandung virus dan bakteri, masker juga ternyata dapat membuat orang semakin disiplin dalam jaga jarak atau yang dikenal dengan social distancing ketika diluar rumah.
- Tidak menutup hidung atau mulut
Banyak orang yang merasa kesulitan bernapas atau kesulitan untuk berbicara ketika sedang pakai masker secara sengaja maupun secara tidak sengaja untuk menurunkan maskernya. Hal ini sebenarnya terlihat begitu sepele akan tetapi anda perlu waspada karena hal ini dapat menjadi pintu masuknya virus. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh tim dari University of North Carolina, bahwasanya virus penyebab Covid-19 akan masuk menginfeksi rongga hidung yang kemudian selanjutnya akan berkembang ke jalur pernapasan seseorang. Oleh karena itu menggunakan masker yang efektif untuk mencegah terjadinya penularan dari virus corona ini adalah dengan cara menutup bagian hidung dan mulut sekaligus. - Masker tidak pas
Memakai masker yang terlalu longgar atau terlalu sempit juga bisa membuat tindakan pencegahan terhadap virus ini menjadi tidak efektif. Masker yang terlalu sempit atau terlalu ketat akan memuat bernapas menjadi sulit dilakukan karena terhambat oleh masker. Apabila hal tersebut sudah dilakukan, maka akan muncul keinginan untuk melepaskan masker atau sering-sering membukanya. Ini tentu dapat menjadikan penggunaan masker tidak efektif dalam membantu mencegah tertularnya virus Covid-19. Selain itu, menggunakan masker yang terlalu longgar juga bisa membantu untuk mengurangi keefektivitasannya. Masker yang terlalu longgar bisa membuat droplets atau tetesan liur dapat keluar. Hal inilah yang dapat membuat penggunaan masker tidak berguna. - Tidak menutup hingga dagu
Banyak orang yang tidak menyadari akan penggunaan masker harus menutup hingga ke bagian dagu. Hal ini terkesan menjadi kesalahan sepele pakai masker yang sering dilakukan oleh seseorang tetapi bisa menjadi hal yang begitu fatal. Melansir dari sebuah sumber terpercaya yaitu Forbes, masker yang tidak menutup sampai dagu dapat dengan mudah naik lebih tinggi saat berbicara atau pada saat anda sedang bernapas. Bahkan, kadang kala masker bisa naik sampai atas mulut. Hal ini bisa membuat penggunaannya tidak efektif dalam melakukan perlindungan. - Sering menyentuh masker
Memakai masker memang sering membuat seseorang tidak nyaman dalam menggunakannya apalagi jika anda belum terbiasa. Kondisi ini sering bisa membuat kita tidak tahan untuk membetulkan letak masker pada wajah. Kabar buruknya yaitu, kebiasaan ini justru akan membuat penggunaan masker menjadi tidak efektif. Merangkum dari Livestrong, menyentuh pada bagian depan masker akan berisiko bagi pemakainya. Apalagi jika permukaan luar telah terpapar partikel virus yang kemudian Anda menyentuh wajah Anda setelahnya. Hal itu dapat berpotensi dalam menginfeksi diri Anda sendiri. - Tidak sering cuci tangan atau pakai hand sanitizer
Memakai masker memang menjadi salah satu langkah untuk anda mencegah Covid-19. Namun, hal ini tidak akan menjadi alasan yang begitu efektif apabila kita tidak sering cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Justru, sebelum melakukan penggunaan masker, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dulu merekomendasikan mencuci tangan dengan sabun sebagai langkah paling efektif dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Itu karena virus bisa menempel pada tangan Anda. Apabila kemudian Anda menyentuh masker atau wajah, hal ini dapat meningkatkan risiko penularan. Sedangkan rajin cuci tangan dengan sabun selama 20 detik dapat membantu anda dalam menghilangkan virus yang menempel. Untuk itu, meski telah menggunakan masker, jangan lupa untuk tetap rajin dalam cuci tangan atau gunakan hand sanitizer.