Ternyata banyak sekali manfaat saat anda tidur dan beraktivitas di dalam rumah dengan tidak pakai celana dalam. Harus kamu ketahui manfaat apa saja saat kamu praktikan. Bagi setiap orang, memakai celana dalam merupakan hal yang disebut sebagai rutinitas atau kewajiban sehari-hari. Alasan paling umum adalah karena itu dipandang sebagai normalnya masyarakat. Jika kamu memutuskan untuk tidak pakai celana dalam mungkin akan tampak seperti pilihan yang begitu aneh.
Akan tetapi, sebenarnya ketika anda memutuskan untuk tidak memakai celana dalam, akan banyak sekali manfaat yang ditawarkan untuk anda. Manfaat yang baik dalam aspek kesehatan, kenyamanan, atau penampilan. Namun, kalau anda memiliki keputusan untuk mengenakan pakaian dalam atau tidak bergantung pada preferensi masing-masing. Dan jika kamu ingin mencoba melepaskan celana dalam sesekali, berikut ini merupakan dari beberapa manfaat yang mungkin akan kamu dapatkan.
Deretan Manfaat Tidak Pakai Celana Dalam Untuk Anda Dapatkan
Kurangi Resiko Berjamur
Saat anda tidak pakai celana dalam saat itu, ternyata banyak sekali kesehatan yang akan anda dapatkan. Seperti anda terhindar dari resiko berjamur jenis Candida. Candida merupakan banyak bakteri yang dapat memicu infeksi jamur dan tumbuh dengan subur di lingkungan yang hangat dan lembab khalayaknya suhu di celana dalam, dan menjamuri daerah intim.
Mengenakan celana dalam yang sangat ketat dan terbuat dari bahan selain katun membuat kulit tidak leluasa dan dapat “bernapas” dan dapat mempertahankan kelembaban di area khusu untuk genital. Kondisi tersebut memudahkan bakteri dan jamur untuk tumbuh didalamnya. Dengan mengistirahatkan area genital dari kewajiban memakai sebuah celana dalam, tentunya kamu sudah mendukung area tersebut jauh dari risiko infeksi bakteri dan jamur yang berbahaya. Dalam hal ini kamu dapat menjaga kebersihan area intim.
Memberi Ruang Gerak Bebas
Melepaskan pakaian jenis celana dalam, meskipun hanya sesekali, dapat memberikan labia dan vagina anda mendapatkan kesempatan untuk terbebas dari bahan kimia yang biasa mengendap di pakaian yang baru saja selesai di cuci, seperti deterjen atau pelembut kain, yang semuanya dapat mengiritasi bagian kulit.
Waktu “istirahat” ini bisa menjadi hal yang baik. Meskipun begitu, sebenarnya celana dalam juga bermanfaat untuk mengurangi area yang begitu sensitif dari gesekan keras, misalnya saat memakai celana jeans. Jadi, hal ini relatif dari diri kamu yang tergantung pada situasi dan kondisi saja. Kalau anda mengenakan celana dalam yang ketat, kamu akan sulit berjalan dan merasakan nyeri karena bagian kulit intim yang iritasi.
Ada Sirkulasi Udara
Banyak sekali ternyata jenis pakaian dalam yang terasa terlalu ketat hingga hal tersebut tak jarang memicu rasa gatal. Bahkan, celana dalam yang terlalu ketat akan memicu terbentuknya bekas luka seperti adanya iritasi di sekitar pantat, selangkangan, dan pinggang. Untungnya, masalah ketidaknyamanan dan sirkulasi ini dapat diatasi hanya dengan cara melepaskan celana dalam.
Dengan begitu, gatal, rasa tidak nyaman, dan bekas akan menghilang dengan sendirinya. Kalau anda tidak memiliki sirkulasi yang baik, maka tidak heran kalau area intim kamu akan mengalami kelembaban dan bau yang tidak sedap. Berbagai kuman dan bakteri pun akan menumpuk. Belum lagi lembabnya setelah anda membuat air kecil atau buang air besar dengan tidak adanya kebersihan yang terjaga.
Bebas Resiko Kemandulan
Manfaat bagi kesehatan pun bisa kamu dapatkan lagi ketika kamu memutuskan untuk tidak pakai celana dalam. Hal ini untuk menghasilkan sperma secara efisien, suhu lingkungan testis harus terjaga pada suhu 34,4 derajat Celcius. Suhu ini sedikit lebih dingin daripada suhu tubuh jika secara keseluruhan, yaitu 36,1 hingga 37,2 derajat Celcius.
Dengan anda untuk mengenakan pakaian dalam, khususnya pakaian dalam yang ketat, dapat mendorong testis semakin dekat ke tubuh dan tidak menutup kemungkinan hal tersebut menyebabkan suhu skrotum mengalami peningkatan. Akibatnya, lingkungan testis jadi kurang ideal terutama bagi kaum laki-laki di bagian area untuk produksi sperma, yang menyebabkan hipertermia testis. Cukup berbahaya karena dapat menurunkan jumlah sperma dan meningkatkan kemungkinan resiko untuk anda alami kemandulan.