Pada beberapa hari yang lalu, Indomaret menjadi buah bibir. Hal ini awalnya bermula kala foto kantor gerai waralaba yang dimiliki oleh Salim Group yang diunggah oleh salah seorang pengguna Twitter. Dengan Logo ‘Indomaret’ terpanjang di sebuah gedung tinggi tinggi yang berlapis kaca tersebut. Pada gedung yang merupakan kantor pusat Indomaret atau PT Indomarco Prismatama tersebut terletak di sebuah Jalan Pantai Indah Kapuk Boulevard No.1, Jakarta. Kemudian bagaimana kinerja Indomaret selama pandemi COVID-19 yang ternyata banyak menuai perhatian publik mengenai waralaba yang satu ini.
Dalam foto yang sempat viral beberapa waktu yang lalu disertai juga dengan adanya potongan yang biasanya dapat terjadi di antara kasir dan juga antara konsumen di Indomaret. Dari kasir sendiri apakah receh boleh didonasikan, kemudian dari konsumen juga akan menjawab “boleh” kemudian juga akan dibalas lagi dengan ucapan “terima kasih”. Dengan seperti itu untuk mengaitkan adanya sebuah keterangan dari foto dan juga keterangan, maka nantinya akan tercipta sebuah dugaan bahwasanya gedung tersebut tidak lain akan dibangun dari uang donasi yang diberikan konsumen.
Tidak ingin nantinya dugaan tersebut berkembang secara liar, management pun akan langsung buru-buru memberikan klarifikasi, dengan managing Director PT Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf yang memberikan pernyataan bahwasanya “informasi tersebut menyesatkan dan hoaks” yang kami lansir dari Tirto.id. Ia juga sempat menjelaskan pada pihak media, bahwasanya setiap uang sumbangan yang akan diberikan kepada yang berhak. Donasi ini juga sudah mendapatkan izin dari pihak Kementerian Sosial.
“Pasti akan ada tujuan, siapa penerima, dan juga akan digunakan untuk apa. Setiap selesai program ada serah terima resmi disaksikan oleh pihak pejabat Kemensos serta juga notaris yang akan ditunjuk,” menurutnya yang kami lansir dari Tirto.id. Wiwiek sendiri tidak akan menjelaskan secara rinci bagaimana pendapatan yang dihasilkan dari donasi per tahun dan juga bagaimanakah skema penyalurannya. Maka ia sendiri juga akan memberikan tautan dari situs resminya yang berisi tentang pemberian sebuah sumbangan untuk melakukan komunitas adat terpencil pada tanggal 26 Agustus 2020.
Uang yang nantinya akan disumbangkan mencapai hingga Rp 5 Miliar, ini dikumpulkan dari donasi per tanggal 1 Maret hingga 31 Mei 2020 yang lalu. Dalam sebuah keterangan yang telah dicantumkan tersebut Indomaret melakukan donasi dengan nilai hingga miliaran setiap tahunnya, hal ini juga rutin disalurkan pada saat pertengahan tahun. Kinerja Indomaret selama pandemi ini juga sebenarnya tidak semegah gedung yang tengah viral tersebut. Dimana dalam Penjualannya turun secara drastis selama masa pandemi seperti saat ini.
Terhitung hingga tanggal 30 September 2020 yang lalu, PT Indomarco Prismatama mencatat penjualannya sebesar Rp64,63 triliun atau menurun hingga sebanyak 21 persen jika dibandingkan dengan pendapatan di periode yang sama pada tahun yang sebelumnya. Dalam hal ini dampaknya yakni laba bersih dari sebuah perusahaan pun akan turun secara signifikan sebanyak 61,26 persen secara tahunan menjadi Rp 498,95 miliar. Dalam kinerja Indomaret kala pandemi ini dapat dilihat dari laporan keuangan induk usaha yaitu PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).
Dalam kinerja Indomaret selama pandemi ini sendiri yang memang menurun sebab adanya pandemi virus COVID-19 di Indonesia. bahkan Covid-19 sendiri membuat daya beli ditengah masyarakat bisa menurun secara drastis, kemudian diperparah juga dengan adanya kebijakan pembatasan aktivitas ekonomi serta sosial saat PSBB berlangsung di Indonesia. Survei Penjualan Eceran yang dilakukan Bank INdonesia (BI) memang menunjukan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan September yang juga mengalami kontraksi sampai pada 8,7% (yoy). Sementara pada bulan Agustus, IPR mengalami kontraksi sebanyak 9,2% (yoy).
Salah seorang pengamat pasar modal Teguh Hidayat menjelaskan bahwasanya, Indomaret sendiri ditinggalkan oleh pihak konsumen pada masa [endemi Covid-19. dimana mereka akan beralih ke toserba besar yang nantinya juga akan menawarkan pilihan pada sembako yang jauh lebih lengkap dengan harga yang juga jauh lebih murah. Melansir dari Tirto.id,“Kalau beli ke Indomaret itu untuk jajan, [contohnya] beli wafer, bukan bahan pokok utama. Masalahnya, kita kan enggak jajan, lagi di rumah,” menurut dirinya.