31.6 C
Tangerang
Friday, December 6, 2024
HomeTrendingKisah Anak Penggal Kepala Ayahnya, Kini Meninggal Dunia Gantung Diri

Kisah Anak Penggal Kepala Ayahnya, Kini Meninggal Dunia Gantung Diri

inajournal.com – Kisah anak penggal kepala ayahnya di Lampung mencuri perhatian masyarakat, pria asal Lampung Tengah bernama Kukuh berumur 31 ini tega memenggal kepala ayahnya sendiri, Selamet. Yang parahnya lagi ia membawa kepala sang ayah keliling kampung dan memperlihatkan pada warga setempat, ia mengaku ingin membawa kepala ayahnya tersebut ke rumah pamannya yang merupakan kakak kandung dari ayahnya.

Pria yang diduga memiliki gangguan jiwa itu mengaku takut disantet oleh ayahnya, awalnya Kukuh mengaku mendengar bisikan gaib sebelum melakukan pembunuhan. Polisi menyebutkan tersangka takut disantet oleh sang ayah, sehingga ia memutuskan untuk mendahului untuk membunuh korban “Keterangan tersangka melakukan pembunuhan disebabkan tersangka merasa akan disantet oleh korban, daripada tersangka mati disantet oleh korban, tersangka mendahului membunuh korban dengan menggunakan satu bilah golok” ucap Kapolsek Kalirejo Iptu Edy Suhendra saat dimintai konfirmasi.

Pelaku yang diduga orang dengan gangguan jiwa ini sempat meminta maaf kepada ayahnya terlebih dahulu sebelum membunuh sang ayah. Setelah meminta maaf Kukuh dengan tega menebas leher hingga kepala ayahnya putus dengan golok, aksi tersebut dilakukan saat ayahnya sedang makan siang, “Korban ditebas saat makan siang, sedang duduk, makan di belakang, didatangi pelaku dan minta maaf” ucap Iptu Edi.

Saat itu, Kukuh disebut sedang berdua saja dengan sang ayah di rumah, ibunya disebut sedang berada di sumur di luar rumah, “Mereka hanya berdua waktu kejadian, ada ibunya, tetapi itu juga dari rumah. Memang pelaku datang ke belakang itu sudah bawa golok” ucapnya. Setelah membawa kepala ayahnya keliling kampung, tidak lama polisi langsung mengamankannya. Kisah anak penggal kepala ayahnya ini membuat netizen geram dan tidak menyangka.

Anak Penggal Kepala Ayahnya

Bahkan warga Kampung Sendangrejo, Kecamatan Sendangagung, Lampung Tengah, Lampung pun menjadi takut karena perbuatan Kukuh tersebut, kakak dari korban yang melihat hal tersebut langsung terkejut dan melaporkannya ke Polsek. Sampai akhirnya Kukuh di bawa ke rumah sakit jiwa, menurut informasi yang dilansir dari detik.com Kukuh hanya terdiam merenung saat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa.

Kabarnya pelaku diobservasi selama 14 hari di rumah sakit jiwa, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Kukuh benar mengidap gangguan jiwa atau tidak. “Dia selalu merenung, banyak diam. Tapi sesekali berdiri, jalan-jalan” ucap pejabat Humas RS Jiwa Kurungan Nyawa, David.  “Banyak proses selama pelaku diobservasi, jadi 14 hari baru bisa kita simpulkan, hasil kesimpulan nanti ini akan kamu sampaikan pada polisi untuk menentukan langkah lebih lanjutnya, setelah melakukan serangkaian proses”.

Pihak RSJ mengatakan ia tidak memiliki catatan soal kondisi kejiwaan Kukuh, pihak RSJ juga menyebutkan akan memeriksa dengan teliti soal kondisi kejiwaan Kukuh. “Di kita tidak ada catatan, tidak ada riwayat gangguan kejiwaan, maka ini kita pastikan dulu. Apakah benar saat melakukan dalam kondisi gangguan atau sadar” ucapnya.

“Orang gangguan jiwa itu tidak selamanya, ada masa dia normal, sadar namun tidak dapat mengendalikannya, itu yang sedang kami dalami, sadar atau tidak saat melakukan tindakan pembunuhan kemarin” sambung penjelasan David. Setelah akhirnya mendekam di penjara, Kukuh tewas bunuh diri di dalam tahanan. “Benar, tersangka Kukuh meninggal dunia di dalam sel, ditemukan meninggal dunia dini hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB” ucap Kapolsek Kali Rejo, Iptu Edy saat dimintai konfirmasi. 

Saat ditanya terkait anak penggal kepala ayahnya yang meninggal dunia ini, Iptu Edy mengatakan Kukuh gantung diri di lorong, menurutnya Kukuh ditahan terpisah dari tahanan lain sehingga tidak ada yang melihatnya saat ingin gantung diri. “Tahanan kami ada 12 totalnya, tidak ada yang melihat karena di lorong gantung dir, jadi dia itu tidak digabungkan ke sama tahanan lain. Itulah tidak ada yang melihatnya” ucapnya.

Tidak hanya itu, Edy juga mengungkapkan permintaan Kukuh beberapa saat sebelum dirinya ditemukan tewas. Menurutnya Kukuh meminta dirinya ditahan bersama dengan tahanan lainnya, namun permintaan tersebut tidak dituruti karena Edy mengatakan tahanan yang lainnya takut berada satu sel dengan K. 

“Tersangka selama ini dipisah dari tahanan lain, tidak digabungkan karena tahanan lain takut” ucapnya “Mereka semua takut, jadi tersangka sempat meminta untuk bergabung atau tidur bareng tahanan lain. Semua tahu kasusnya, ada yang takut nanti terjadi apa-apa saat tahanan sedang tidur, maka dipisahlah tersangka sendirian di lorong dan tadi pagi” lanjutnya yang kami lansir dari detik.com.

Kukuh juga sempat marah saat ditanya terkait kasusnya, dia mengaku tidak ada perasaan menyesal setelah memenggal kepala ayahnya “Ditanya-tanya juga lah oleh anggota, ditanya apakah menyesal, kenapa dibunuh korban, dijawab ‘memang kenapa, apa urusan kalian, itu urusan saya,” ucapnya.

Most Popular