inajournal.com – Pemobil korban pelemparan batu yang meninggal dunia merupakan warga Tasikmalaya saat berkendara di Jalan AH Nasution, Kota Bandung. Luka parah yang dialaminya pada bagian kepala pada hari Minggu (28/3/2021) dini hari. Koran menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jumat (2/4/2021) tepat pada pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Ujung berung Kota Bandung. Kapolsek Arcamanik Kompol Deni Hermanto mengatakan pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkapkan semua motif motif dari kejadian ini.
Sudah ada yang mengarah kepada seseorang pelaku namun polisi juga masih kekurangan cukup bukti. “Belum (ditangkap). Untuk penyelidikan dari semua saksi keterangan sudah kita ambil, sekarang ini untuk mengarah ke pelaku sudah ada cuman kita belum bisa mastiin, karena petunjuk untuk mengarah ke si pelaku masih kurang,” katanya via sambungan telepon, Senin (5/4/2021) seperti yang dilansir dari sumber berita detikcom. Kemudahan terkait kejadian ini juga pihak yg menjelaskan tidak ada kaitan dengan begal dan perampokan atau geng motor.
Semua kronologisnya terlihat jelas dari tempat kejadian peristiwa untuk sementara waktu ini polisi menyimpulkan hanya keisengan saja, karena kalau disebut sebagai begal, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Bahkan saksi pun tidak melihat adanya gerombolan yang seliweran di sekitar TKP. Ada tiga kasus pelemparan di dua TKP yang berbeda namun masih ada di satu wilayah hukum Polsek Arcamanik. “Kalau arahnya Simpang Pacuan Kuda Pos Lantas masuk ke arah Arcamanik, kalau yang satu lagi korban (Yulin) pulang dari arah Tasikmalaya,” ujarnya.
Kini, pihak polis meminta semua saksi kejadian sekecil apapun segera melaporkan ke pihak berwajib supaya kasusnya mudah terungkap.
Korban Pelemparan Batu Sempat Lakukan Operasi Sebelum Dinyatakan Meninggal Dunia
Selain itu, yang menjadi kendala bagi kepolisian tidak ditemukan adanya CCTV di sekitar TKP. Semua upaya mendapatkan rekamannya tetapi TKP tidak terlihat. Bahkan korban dalam penjelasan Deni tidak ada aksi pembuntutan lantaran pelaku beraksi di satu titik. Kemudian kondisi korban sebelumnya sempat di operasi dahulu di bagian kepalanya yang mengalami luka parah. Karena seperti yang diketahui pelemparannya dilakukan oleh orang yang tidak dikenal di bagian kaca depan hingga tembus dan mengenai dahi.
Otomatis saat itu korban pelemparan batu mengalami pendarahan hebat dari kepalanya. Army Rahmawati (36) yang merupakan salah seorang saudara korban yang menceritakan jelas sebelum kejadian naas itu terjadi menimpa Yulin. Pada malam itu korban berangkat dari Tasikmalaya ke Bandung sekitar 21.30 WIB. “Biasakan harusnya sampai ke Bandung Pukul 00.30 WIB kalau lancar, cuman kata tante sampai Pukul 01.00 WIB belum ada kabar, terus di telepon enggak diangkat,” kata Amy saat dihubungi detikcom via sambungan telepon, Selasa (6/4/2021).
Kemudian kabar dari kepolisian setelah tiga jam keberangkatan korban dari Tasikmalaya, mendapati telepon terkait kejadian yang menimpa korban. Tepatnya pada pukul 03.00 WIB, sempat mengira oknum penipuan kemudian baru bisa ngobrol serius saat percaya itu kabar dari kepolisian dan Army menjelaskan jika polisi mendapati kabar dari warga setempat yang menemukan korban dalam kondisi tergeletak tidak jauh dari mobilnya di Jalan AH Nasution.
Army juga menuturkan saat kejadian itu terjadi, Polisi juga sedang berada di kawasan Arcamanik karena ada kejadian yang serupa menimpa pengendara mobil Xenia pukul 23.00 WIB. “Kejadian 28 Maret, perkiraan Pukul 23.30-24.00 WIB, perkiraan terjadi pas lagi olah TKP yang Xenia. Pas ketemu langsung dibawa ke Rumah Sakit Ujungberung, dievakuasi oleh relawan sekitar Pukul 00.30 WIB,” jelasnya.Army hanya beranikan diri melihat luka di foto saja tidak secara langsung karena lukanya sangat parah.
Tidak hanya itu, almarhum juga sempat jalani operasi Kraniotomi, operasi itu dilakukan karena ada pendarahan di otak. Separuh tulang bagian dahinya diangkat karena mengalami retak dan kalau keadaan korban sudah membaik akan dilakukan implan. Namun korban malah mengalami kondisi koma dan dinyatakan meninggal dunia di ruangan ICU. Korban mengalami kondisi penurunan secara drastis terlebih dahulu dan tidak lama dikabarkan sudah tidak bernafas.