inajournal.com – Anak malas belajar? Berikut ini ada beberapa cara atasi anak malas belajar. Sebagian anak-anak ada yang selalu bersemangat untuk pergi sekolah, selalu mendapatkan nilai yang tinggi, memiliki motivasi dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Disamping itu ada juga anak yang tidak tertarik untuk belajar, kurang fokus pada pelajar, cenderung malas untuk belajar, hal ini tentunya ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi malas. Mungkin memang karena kurang nyaman, bisa juga karena orang tua yang membuatnya jadi malas, maka dari itu pada masa ini orang tua memiliki peran penting untuk membimbing anak agar tidak malas.
Cara Atasi Anak Malas Belajar Tanpa Harus Marah
1. Buat Atmosfer Yang Mendukung
Untuk bisa membantu anak tidak malas belajar, orang tua perlu memastikan menyediakan fasilitas untuk anak mengembangkan kebiasaan belajarnya dan mengerjakan pekerjaan rumah yang baik. Misalnya menentukan area rumah khusus untuk mereka belajar dan sediakan meja serta peralatan tulis di sana, selain itu orang tua juga perlu menerapkan waktu setiap harinya untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan sekolah, agar anak fokus untuk belajar sebaiknya hindari suara televisi dan Handphone, orang tua juga bisa ikut sambil belajar bersama anak untuk memberikan contoh yang baik.
2. Fokus Dengan Minat Anak
Cara atasi anak malas belajar tanpa harus memarahinya dengan fokus apa yang anak minati, ketika anak-anak melakukan pembelajaran di bidang dan mata pelajran yang sedang diminatinya akan terasa lebih menyenangkan bagi anak dan anak akan lebih ingin terlibat dalam pembelajaran tersebut. Maka dari itu ada baiknya orang tua benar-benar perlu membantu anak untuk menjadi pembelajar yang baik, dorong anak untuk mengeksplorasi topik dan mata pelajaran tertentu yang membuatnya tertarik untuk mengetahuinya. Misalnya anak memiliki minat pada kucing, berikan anak buku yang menarik tentang kucing, orang tua juga bisa meminta anak untuk mencari tahu apa yang kucing sukai dan jelaskan mengapa dia memilihnya, dengan cara ini kamu data memberikan beberapa topik sains lainnya yang juga menarik dan membangkitkan minat anak pada sains, atau jika anak memiliki minat yang lain orang tua juga perlu mengembangkannya.
3. Tetapkan Ekspektasi Yang Realistis
Sangat penting untuk membantu anak menentukan ekspektasi yang realistis, kamu bisa membantu anak untuk selalu fokus pada peningkatan alih-alih mengharapkan kesempurnaan untuk mereka. Misalnya nilai ujian matematika anak memiliki hasil yang selalu di bawah rata-rata, orang tua bisa membuat target untuk meningkatkan nilai mereka di atas rata-rata namun tidak perlu harus sempurna, karena target yang sempurna dari anak yang sebelumnya mendapatkan nilai tidak sempurna akan membuatnya tidak percaya diri dan menjadi anak yang pesimis. Dengan fokus pada peningkatan, anak akan mulai sadar kalau dirinya mampu untuk mendapat nilai yang meningkat sehingga dengan cara ini akan memacu anak untuk lebih semangat lagi dalam belajar.
4. Memperkenalkan Berbagai Jenis Gaya Belajar
Cara atasi anak malas belajar tanpa harus memarahinya dengan memperkenalkan anak dengan berbagai jenis gaya belajar, tidak ada gaya belajar yang cocok diterapkan untuk semua anak. Biasanya anak memiliki gaya belajar yang dominan, sedangkan yang lainnya memilih untuk belajar dengan menggunakan gaya campuran, orang tua perlu membantu anak menemukan gaya belajar yang cocok untuk dirinya, yang artinya anak bisa meningkatkan kecepatan dan kualitas belajarnya. Gaya belajar ada beberapa jenis yaitu visual, verbal, auditori, fisik, logika, sosial dan soliter, misalnya anak memiliki gaya belajar visual yang mana lebih bisa menerima pembelajaran dengan cara melihat segala sesuatu yang dikerjakan, atau ada juga gaya auditori yang mana anak lebih senang mendengarkan materi yang diajarkan, untuk mengetahuinya orang tua perlu menggunakan berbagai jenis gaya.
5. Memberikan Bimbingan Positif
Jadikan belajar dan sekolah sebagai pengalaman yang positif, yang artinya kamu juga perlu berbagi pengalaman ketika masih anak-anak dan ketika kamu masih sekolah. Bantulah anak untuk menyadari kalau kekuatan ia memiliki kekuatan dan berikan pujian untuknya jika melakukan hal yang benar, dengan ini anak akan merasa nyaman untuk meminta bantuan pada kamu dan merasa nyaman untuk belajar. Atau bisa juga sesekali memberikan anak reward sebagai hadiah setelah ia mendapatkan nilai yang bagus.
