31.6 C
Tangerang
Friday, December 1, 2023
Home Lifestyle Mengenal Gangguan Depresi, Kenali Jenis & Penyebabnya!

Mengenal Gangguan Depresi, Kenali Jenis & Penyebabnya!

Inajournal.com – Depresi adalah gangguan mental yang ditandai oleh perasaan sedih, kehilangan minat atau kegembiraan, perasaan putus asa, kelelahan, sulit tidur, kesulitan berkonsentrasi, perubahan nafsu makan, dan pikiran-pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Orang yang mengalami gangguan depresi sering merasa tidak berdaya atau tidak berguna, dan merasa seperti mereka tidak dapat mengendalikan keadaan hidup mereka.

Depresi bisa sangat mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional seseorang, serta kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang terlatih. Dan dibawah ini adalah seputar penyebab serta jenis depresi yang wajib diketahui.

Kenali Penyebab dan Jenis Gangguan Depresi

Gangguan-Depresi

Penyebab depresi tidak selalu dapat dipastikan dan bisa berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya. Namun, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi risiko seseorang mengalami depresi antara lain:

  • Genetik: Riwayat keluarga dengan depresi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi.
  • Kondisi kesehatan: Kondisi medis tertentu seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan gangguan tiroid dapat menyebabkan depresi.
  • Kesehatan mental: Gangguan kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan makan yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko depresi.
  • Stres dan trauma: Stres berat atau peristiwa traumatis seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, atau pelecehan dapat menyebabkan depresi.
  • Perubahan hormonal: Perubahan hormon selama kehamilan, menopause, atau menstruasi dapat mempengaruhi risiko seseorang mengalami depresi.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan seperti steroid, obat antihipertensi, atau obat-obatan untuk mengobati kanker dapat menyebabkan depresi.

Penting untuk diingat bahwa depresi bukanlah sesuatu yang dapat diatasi dengan kemauan atau disalahkan pada kelemahan karakter seseorang. Depresi adalah kondisi medis yang memerlukan perawatan yang tepat dari profesional kesehatan mental terlatih. Selain itu, telah dilakukan banyak penelitian tentang depresi untuk memahami penyebab, gejala, dan pengobatannya. Beberapa temuan penting dari penelitian tentang depresi meliputi:

  • Peran neurotransmitter: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan neurotransmitter tertentu, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, dapat mempengaruhi perkembangan depresi.
  • Faktor risiko: Penelitian telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko untuk depresi, termasuk faktor genetik, kondisi medis tertentu, dan peristiwa hidup stresor.
  • Pengobatan: Ada berbagai pilihan pengobatan yang efektif untuk depresi, termasuk obat-obatan, terapi psikologis, dan terapi gabungan. Penelitian terus menerus menguji efektivitas berbagai pengobatan dan mengidentifikasi metode baru yang dapat membantu orang yang menderita depresi.
  • Terapi non-obat: Studi juga menyoroti pentingnya terapi non-obat dalam mengobati depresi, seperti terapi psikologis, terapi seni, meditasi, dan latihan fisik.
  • Pencegahan: Penelitian juga mencari cara untuk mencegah terjadinya depresi, seperti melalui perawatan kesehatan mental dini, pengobatan tepat waktu untuk kondisi medis tertentu, dan menjaga kesehatan fisik dan emosional yang baik.

Penelitian tentang depresi terus berlanjut untuk memahami lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Jenis Gangguan Depresi

Berikut adalah beberapa jenis depresi yang umum:

  1. Depresi mayor: Depresi mayor adalah jenis depresi yang paling umum dan parah. Orang yang mengalami depresi mayor mengalami gejala depresi yang mengganggu kehidupan sehari-hari selama dua minggu atau lebih.
  2. Depresi persisten: Juga dikenal sebagai distimia, depresi persisten adalah jenis depresi yang lebih ringan tetapi berlangsung lebih lama dari depresi mayor. Orang dengan depresi persisten mengalami gejala depresi selama dua tahun atau lebih.
  3. Gangguan Kejiwaan Depresi Mayor dengan Pola Musiman: Gangguan Mental Depresi Mayor dengan Pola Musiman (SAD) adalah depresi yang terjadi pada waktu tertentu dalam setahun, biasanya selama musim dingin. Orang yang mengalami SAD dapat mengalami gejala depresi selama beberapa bulan dalam setahun.
  4. Depresi pospartum: Depresi pospartum terjadi pada ibu setelah melahirkan bayi mereka. Gejala dapat muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan.
  5. Depresi psikotik: Depresi psikotik adalah jenis depresi yang sangat parah di mana orang mengalami gejala depresi yang parah disertai dengan psikosis. Gejala psikosis termasuk delusi dan halusinasi.
  6. Depresi bipolar: Depresi bipolar, juga dikenal sebagai gangguan bipolar, adalah kondisi yang menyebabkan perubahan mood yang drastis antara depresi dan mania. Depresi bipolar biasanya melibatkan periode depresi yang dalam dan periode mania yang sangat ekstrem.
  7. Gangguan Kejiwaan Depresi Adaptasi dengan Mood Cemas: Gangguan Adaptasi dengan Mood Cemas adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala depresi sebagai respons terhadap peristiwa hidup yang menekan. Gejala gangguan depresi ini biasanya muncul dalam waktu 3 bulan setelah peristiwa tersebut terjadi.

Most Popular