Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada hari sabtu 9 Januari 2021, merupakan kabar duka dari penerbangan Tanah air Jakarta menuju Pontianak. Pencarian yang terus diperpanjang dan diperluas karena ada perkembangan saat pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ 182, awal mulanya disampaikan oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan mengungkapkan posisi black Box untuk di evakuasi lanjut.
Upaya pencarian yang dilakukan petugas memiliki banyak sekali perkembangan seperti terdeteksinya lokasi keberadaan Black Box, penemuan jasad penumpang yang semakin bertambah sampai bangai kapal dengan bongkahan atau serpihan di TKP. Disamping itu Basarnas juga memperbarui hasil pencarian korban yang semakin bertambah, terdapat 74 kantong jenazah berisi bagian tubuh maupun bongkahan bangkai kapal sampai hari ini sebanyak 16 kantong. “Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT,” kata Kabasarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, seperti dalam keterangan tertulis, Senin (11/1/2020).
Kabasarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito konfirmasi untuk bekerja sama dengan KNKT dan BPPT supaya memudahkan proses pencarian black box pesawat. “Saya mengkonfirmasikan untuk pencarian black box Basarnas mendukung dan bekerjasama dengan KNKT masih melanjutkan pencariannya dan malam ini kita melibatkan satu lagi KN Baruna Jaya dari BPPT,” katanya. Mengidentifikasi lokasi posisi black Box sampai teknik pencarian yang digunakan seperti penjelasan dan perkembangan seperti berikut.
Perkembangan Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Terkini
Petugas pencarian di teruskan hingga melebarkan lokasi pencarian hingga selesai, terutama dalam evakuasi jenazah dan menemukan Black Box dari bongkahan bangkai pesawat. Dugaan kuat sebagai sinyal yang dipantulkan oleh black box Sriwijaya Air SJ 182, posisi sudah di marking seperti yang diungkapkan panglima TNI saat evakuasi berlangsung. Sinyal kuat yang diberi marking terus dipantau untuk penemuan dan perkembangannya sekarang. “Terbukti pantulan dari dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box Sriwijaya Air tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah kita beri marking,” imbuh Panglima TNI.
Perkembangan saat ini, petugas melakukan pencarian menggunakan strategi dan teknik khusus dalam pencarian dilakukan oleh Badan Pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT), kapal Baruna Jaya IV disiapkan untuk mencari black box pesawat yang hilang di dasar laut. “Menurut KRI Rigel yang sudah mendapkan ping dari blac boxnya, kalau misalnya kami juga ke sana, dapat segera juga melokalisir, mempersempit lokasi dari black box tersebut. Karena kalau kita mendengarkan ping kan, baru ketahuan kira-kira pingnya, lokasinya di sebelah mana dari kapal yang menangkap itu dan berapa jaraknya,” terang Djoko Nugroho sebagai Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan (BTSK) BPPT, di kapal Baruna Jaya IV, Pelabuhan Nizam Zachman Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Triangulasi minimal harus dilakukan lebih detail sebagai cara untuk mempersempit posisi black box dengan menggunakan sifat segitiga trigonometri sebagai tekniknya. Pencarian di dasar laut yang sudah terlokalisir memiliki dasar bebatuan karang hingga mempermudah pencarian, karena kondisi lokasi yang teridentifikasi masih bisa diragukan berlumpur atau bebatuan karang awalnya, harapan saat ini pencarian untuk 10 hari kedepan yaitu untuk secepat mungkin mendapatkan blackbox meski tidak diberikan target pencarian (mencari black box).
Pantulan yang dipancaran black box yaitu sinyal emergency dengan jarak kedua benda tersebut memiliki jarak sekitar 150 sampai 200 meter. “Jadi informasi yang kami terima dari transmit yang diterima KRI Rigel ada 2 subject yang memancarkan sinyal emergency itu berjarak sekitar 150-200 meter. Dua objek itu dan itu diyakini black box namun kepastiannya harus kita cari dan daerah itu ada di daerah jatuhnya pesawat tersebut,” kata Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito, di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Titik jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, dapat dipastikan dari lokasi sinyal emergency yang terpancar dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182.