31.6 C
Tangerang
Friday, March 29, 2024
HomeTrendingSerangan Semut Di Banyumas, Bupati Lakukan Penyemprotan Pestisida

Serangan Semut Di Banyumas, Bupati Lakukan Penyemprotan Pestisida

Warga desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas ternyata sudah mengalami teror semut dari 3 tahun yang lalu. Teror semut tersebut menyerang pohon-pohon dan rumah-rumah warga. Dari pantauan para warga, adanya serangan semut di Banyumas yang tidak wajar karena memiliki sifat yang lebih agresif dalam menggigit. Awalnya, banyak warga yang mengira dan melihat banyak nya semut dari tempat pengrajin gergaji.

“Ini sudah miliaran ini semutnya, bukan ribuan atau jutaan lagi. Berawal dari tempat gergaji kayu, saya lihat dulu baris-barisnya nyebrangnya itu ke arah utara terus, tapi waktu itu saya tidak kepikiran mau sampai sebanyak ini,” kata warga RT 3/RW 3 Desa Pageraji, Munjiyat (50) kepada detikcom, hari ini. Oleh karena itu, banyak sekali warga yang mengeluh akan hal ini untuk meminta dibasmi sampai bersih. Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Banyumas bersama pihak dari aparat kepolisian.

Penyemprotan dengan cairan pestisida dan water cannon yang dilakukan untuk rumah-rumah warga yang terserang dan terdampak dari semut ini. Bahkan serangannya bukan hanya di tumbuhan saja atau ke manusia tapi ke hewan-hewan pun begitu, seperti halnya menyerang Ular yang melewati segerombolan semut tersebut. “Jadi pas lagi melewati jalan ada ular lewat, padahal cuma ngelewatin gerombolan semut ini itu bisa ularnya muter-muter, ternyata diserang semut ini padahal ular lho. Hal ini memicu akan ketakutan warga dan melaporkan kejadian dari teror semut-semut tersebut. Sudah tiga tahun lebih ini (diteror semut),” sambungnya.

Pestisida Dan Water Canon Untuk Memusnahkan Serangan Semut Di Banyumas

Serangan semut di Banyumas

Penyemprotan dilakukan karena tindakan warga menyemprot dengan semprotan anti serangga tidak mempan. Tindakan para warga untuk menyemprot anti serangga akan menambah kehadiran semutnya, serangannya pun sangat macam-macam. Sudah 3 tahun serangan dari semut ini dengan dampaknya yang 30 rumah sudah melaporkan ke Ketua RT 3, Desa Langonsari perbatasan.

“Kalau ada yang disemprot, nantinya itu kayak serbuan, tembok-tembok, lantai luar biasa banyaknya. Ya sudah sangat meresahkan sudah sangat mengganggu, ya menyerang, lagi tidur aja kena, jadi misal habis makan terus cuci tangannya kurang bersih, tidak harus makanan, ada bau-bau apa yang kira-kira menarik mereka itu pas tidur menyerang,” urainya. Jenis dari semutnya sendir belum diketahui dan belum bisa dipastikan dengan jelas.

Hanya dari warna hitam dan bentuk kecilnya saja yang terlihat jelas. 6000 liter di lokasi gergajian kayu menjadi tempat dan sumber perkembang biakan semut tersebut, menurut dari warga setempat selama 3 tahun ini. Awalnya kayu-kayu yang dikirim dari lampung tersebut membawa banyak semut yang kini meneror lingkungan setempat. Polres Banyumas langsung turun tangan dan menindaklanjuti kasus ini untuk melakukan penyemprotan menggunakan pestisida.

Karena jumlah semutnya yang sangat banyak bahkan milyaran membuat pestisida tidak mempan menghalau semut tersebut. Penyemprotan pun dilakukan berulang kali dengan Water Cannon. Tidak hanya melakukan penyemprotan, upaya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membakar kayu-kayu dari lampung tersebut. Upaya untuk memusnahkan semut-semut tersebut terus dilakukan untuk menghentikan dari teror-teror kepada warga, perkebunan hingga hewan lainnya.

Bupati Banyumas sendiri ternyata menyempatkan datang ke tempat penyerangan dengan menjelaskan sudah banyak dan laporan mengenai semut hingga lamanya kasus sampai 3 tahun. Semoga semut yang meneror Kota Banyumas, akan langsung bisa segera dimusnahkan dan tidak adanya lagi serangan semut di Banyumas.

Most Popular