inajournal.com – Sisca Kohl viral di Tiktok karena sering memasak atau mengulas makanan mewah yang harganya fantastis, sebelumnya ia viral karena brankas tabungannya yang berisi uang ratusan juta. Kemudian belum lama ini Sisca Kohl kembali viral setelah membuat tutorial memasak nasi goreng, Aliyyah Kohl membeli nasi goreng tersebut seharga Rp 400 juta untuk dua porsi, “Nasi goreng Rp 400 juta cek, hari ini aku senang sekali karena aku beli gerobak nasi goreng. Adikku jadi pembeli pertamaku, aku bilang ke adikku bayar seikhlasnya. Dia kasih aku Rp 200 juta, aku tarus uangnya di gerobak nasi gorengku, setelah itu aku akan masak nasi gorenganya” Ucapnya.
Konten Tiktok yang memamerkan masakan nasi goreng Rp 400 juta ini membuat warganet penasaran dengan sumber kekayaan Sisca Kohl, kemudian salah satu netizen menuliskan komentar di salah satu video Sisca Kohl kalau ternyata Sisca merupakan keponakan dari Ma Huateng atau CEO Tencent dan ayah dari Sisca sendiri digadang-gadang bekerja di perusahaan yang sama. “Bapaknya kerja apa?” tanya salah satu netizen, “dia keponaan Ma Huateng CEO Tencent orang terkaya ke 3 se Asia, ke 2 se-China, ke-14 sedunia dan bapaknya kerja di Tencent” jawab salah satu warganet.
Pernyataan Ma Huateng sebagai paman dari Sisca Kohl langsung membuat heboh warganet, sebagai informasi Ma Huateng merupakan salah satu pendiri sekaligus CEO dari Tencent, pengusaha berusia 49 tahun ini mendirikan perusahaan teknologi tersebut pada tahun 1998. Perusahaan Ma Huateng juga mengembangkan layanan aplikasi chat seluler terbesar di China yaitu WeChat, aplikasi tersebut dilaporkan ternyata memiliki 1,2 miliar pengguna di seluruh Asia. Sebagai pengusaha sukses Ma Huateng berhasil mengumpulkan kekayaan fantastis, bahkan kekayaan Ma Huateng per 31 Maret 2021 berjumlah Rp 882 triliun.
Dengan kekayaanya yang sangat fantastis ini bahkan ia dinobatkan sebagai orang terkaya ke 2 di China setelah Zhong Shanshan. Pengusaha yang dikabarkan merupakan paman dari Sisca Kohl ini juga menjadi orang paling kaya di Asia urutan ke 3, namun menurut data Bloomberg, Ma Huateng di tahun 2021 ini menempati urutan ke 18 sebagai orang paling kaya di dunia tahun 2021. Ia didahului oleh Rob Walton, anak sulung pendiri Walmart dengan kekayaan Rp 883 triliun, meskipun beredar kabar ini, Sisca Kohl dan adiknya belum mengkonfirmasi kabar dari netizen yang menyebut kalau mereka keponakan dari Ma Huateng.
Sisca Kohl viral bukan pertama kalinya, sebelumnya ia juga viral karena videonya yang menarik perhatian banyak orang. Tidak hanya nasi goreng Rp 400 juta saja, Sisca dan Aliyyah juga sering diberi hadiah mahal oleh kedua orang tuanya, seperti di perayaan Natal 2020 lalu, Sisca dan adiknya mendapatkan hadiah mesin pembuat es krim, tak menunggu waktu lama mereka langsung mencoba membuat es krim dengan topping emas. Ia mengatakan kalau orang tuanya merasa kasihan ketika Sisca dan adiknya ingin membeli es krim, tapi mesin es krim di tempat penjualnya sering rusak, sehingga ia diminta untuk membuat es krim sendiri di rumah.
Tidak hanya itu saja, Sisca dan Aliyyah juga sering membuat makanan dengan rasa yang unik, mulai dari es krim rasa nasi padang, es krim rasa hingga es krim rasa Samyang. Tidak hanya masak-masak di kamar, Sebelum pandemi di lihat dari Instagram pribadinya Sisca Kohl sering membagikan momen liburannya ke berbagai Negara. Mulai dari Australia, Singapura, Korea Selatan, hingga Maldives, saat berlibur Sisca pun tak lepas dari makan-makanan yang mewah, dia juga sering memperlihatkan barang mewahnya seperti tas, perhiasan hingga mobil. Selain pandai memasak ternyata Sisca juga pandai merias wajahnya.
Sisca Kohl viral juga di Youtube, salah satu video yang menarik perhatian netizen saat ia melakukan challenge pada dirinya sendiri untuk merias wajah dengan harga Rp 200 ribu. Selain itu beberapa Tiktok Sisca Kohl yang viral ada Strawberry Korea 1,2 juta yang dimakan bersama mie Instan, durian Musang King 7 Juta, Truffle dan Foie Gras Rp 6,5 juta dan masih banyak lagi video Sisca yang viral. Perempuan yang diberi julukan crazy rich girl ini kelahiran tahun 2002 yang kini sedang mengenyam pendidikan sarjana di The University of New South Wales, Sydney Australia.
