Viral aksi corat coret dinding mushola yang terjadi di kabupaten Tangerang menyita perhatian banyak orang, aksi tersebut langsung viral di dunia maya. Aksi pencoretan dinding mushola ini terjadi di Mushola Darussalam yang berlokasi di Perumahan Elok, Pasar Kemis, Tangerang, video yang berdurasi dua menit ini pelaku mencoret coret tembok dan tulisan kaligrafi hingga Al-quran dengan pilox berwarna hitam. Warga Perumahan Villa Tangerang Elok Jl.Rasamala Raya Rt.05/08, Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang sangat kaget saat melihat mushola sudah tercoret coret.
Bahkan tak hanya mencoret coret dinding mushola saja, pelaku juga melakukan aksi dengan merusak Al-qur’an dan memotong sajadah. Hal ini tentunya langsung dilaporkan kepada pihak yang berwajib agar ditangani dengan benar, kronologisnya pada hari Selasa 29 September 2020 sekitar pukul 14.45 WIB, saat Rifki Hermawan di Musholla Darussalam ingin melaksanakan adzan dan sholat Ashar, kemudian ia melihat kondisi Mushola yang sudah berantakan dan coretan yang bertuliskan “Saya Kafir, Anti Islam dan Anti Khilafah” serta kabel pengeras suara yang dipotong menjadi dua.
Rifki langsung melaporkan kejadian ini kepada saksi Samsu Jaman ke beberapa orang lain untuk melihat kondisi Musholla, setelah itu para saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pasar Kemis, Kapolsek Pasar Kemis AKP Fikry Ardiansyah dan Kanit Reskrim Iptu Ucu Nuryandi beserta piket Reskrim langsung mendatangi TKP. Setelah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti, Polsek dan Babinsa memerintahkan warga untuk membersihkan musholla yang sudah di coret coret.
Polisi berhasil mengamankan satu orang pelaku atas nama Satrio (18) dirumahnya, jarak rumah pelaku dari musholla hanya 50 meter, dan saat diinterogasi oleh polsek Pasar Kemis pelaku viral aksi corat coret mengakui perbuatannya. Berdasarkan laporan dari Polsek Pasar Kemis, pelaku diduga terpapar suatu aliran yang didapatkan dari Youtube dan aplikasi “Dia belajar dari aplikasi agama dan sering nonton youtube” ucap pihak Kapolsek.
Diketahui pelaku tinggal dengan orang tuanya saat penggeledahan, saat dimintai keterangan, menurut ibu kandung pelaku. Anaknya ini mulai berbeda beberapa bulan ini, dan sudah melakukan pengobatan ke rumah sakit, bahkan ibunya pernah ingin dibunuh karena dianggap darahnya halal. Video ini tentunya menyita perhatian banyak orang atas tindakannya, warganet merasa kesal ada juga yang mempertanyakan apakah pelaku yang viral aksi corat coret ini memiliki gangguan mental atau tidak.
Ternyata saat melakukan investigasi memang sudah menunjukan perilaku yang berbeda. Keterangan dari Ustad Siswanto yang meruqyah, pada tanggal 5 september 2020 beliau dijemput keluarga pelaku untuk mengobati dengan cara Ruqyah dan setelah dilakukan proses pengobatan, pelaku tidak nyambung saat diajak ngobrol. Pelaku selalu bercerita tentang Dajjal dan kematian sehingga pelaku dianggap depresi atau stress. Menurut keterangan ibu kandungnya sendiri, hampir setahun belakangan ini anaknya biasanya rajin ibadah lima waktu dan puasa senin kamis, lalu selama hampir 3 bulan mulai jarang sholat berjamaah di Mushola Darussalam.
Semenjak mengalami perubahan, pelaku sering menonton Youtube terkait kisah kisah nabi dan channel youtube Al Fatih yang berisikan perjuangan umat islam di Turki. Pihak keluarga pelaku viral aksi corat coret ini sudah melakukan pengobatan alternatif dan hasil pengobatan tidak memperbolehkan ia perlu keluar sendirian, pelaku sendiri diketahui baru lulus SMK dan akan melanjutkan kuliah. Namun pihak keluarga tidak memperbolehkan untuk kuliah karena kondisinya ini, keterangan dari ibu kandungnya bahwa pelaku pernah ingin membunuhnya dan dinilai darah sang ibu halal. Pelaku juga sudah melakukan berobat di berbagai macam tempat namun tidak ada perubahan hingga kini. Dan rencananya akan di bawa berobat ke Jawa Timur.